Kekerasan
Istri Dipukul, Aiptu Haryanto Tak Terima
Suami polwan korban pemukulan, Aiptu Haryanto, mengaku tidak terima istrinya, Briptu Nina Mahadiyanti, dipukul
Menurut dia, saat kejadian, Ibnu memukul istrinya dan tidak meminta maaf saat mengetahui bahwa yang dipukulnya adalah perempuan. "Dia enggak lantas minta maaf. Dia malah mengatakan kalau kamu laki-laki akan saya pukul lagi. Enggak ada itikad minta maaf meski istri saya sudah buka helm," tutur Haryanto.
Akibat sikapnya itu, warga yang berada di sekitar lokasi kejadian kemudian mendekati Ibnu dan menegurnya. "Kenapa dia enggak minta maaf. Itu artinya dia enggak punya etika di jalan karena langsung main pukul meski dia perempuan," ucapnya.
Sebagaimana diberitakan, pada Sabtu (9/7/2011) sekitar pukul 14.00, motor yang ditumpangi Ibnu bersama istri dan dua anaknya ditabrak motor Honda Vario yang melaju kencang di dekat restoran Hoka-hoka Bento, Ciputat, Jakarta Selatan. Akibat tabrakan itu, kaki kiri Dhian, istri Ibnu, lecet dan mengalami luka terbuka.
Selain itu, bekas operasi patah tulang di bahu kiri Dhian membentur aspal sehingga memar dan nyeri. Tubuh Dhian yang terjatuh juga menimpa badan Ahmad Yusuf (16 bulan) yang berada di gendongan Dhian sehingga mengalami memar di bagian punggung dan tangan kirinya terkilir.
Anak Ibnu lainnya, Puan (4), juga terlempar dan mukanya menghantam aspal. Bibir luar dan dalam bagian bawah Puan sobek, rahang bagian atas trauma, dan terjadi pendarahan di gusi bagian atas kanan.
Sang penabrak, yakni anggota polwan Polairud, Briptu Nina Mahadiyanti, justru terlihat seakan hendak melarikan diri. Ketika itu juga, Ibnu emosi dan langsung melayangkan pukulan ke arah helm Nina.
Tak disangka, saat Nina membuka helm, Ibnu baru mengetahui bahwa orang yang habis dipukulnya adalah seorang perempuan. Briptu Nina pun melaporkan kasus ini ke Polsektro Ciputat, sampai akhirnya kini ditangani Satuan Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Selatan. (*)