Aditya Anugerah Moha SKed : Kerukunan Modal Persatuan

Penistaan agama yang saat ini sering terjadi di Indonesia, sungguh sangat disesalkan oleh sejumlah masyarakat. Apalagi hal itu menyinggung keyakinan umat agama tertentu, atau agama apapun yang diakui pemerintah. Hal itu juga sangat diasyangkan oleh Aditya Anugerah Moha.

“Tindakan anarkis yang membawa agama seharusnya tidak terjadi,” tutur anggota Komisi III DPR RI ini kepada Tribun Manado, Kamis (10/2/2011). Menurut Calon Bupati Bolmong yang diusungh oleh partai Golkar dan Demokrat ini, penyelesaian dengan mengunakan kekerasan tentunya bukan cara yang baik untuk mendaptkan solusi.

Seharusnya, katanya, masyarakat mengutamakan dialog dalam menyelesaikan permasalah. Tentunya, dialog itu melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah, legislative, yudikatif dan elemen masyarakat.

Ia menegaskan, kerukunan merupakan modal dasar kita membangun bangsa ini untuk lebih baik dalam menghadapi tantangan jaman. Sejarah bangsa ini sejak awal meletakan kerukunan sebagai fondasi membangun negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).

“Hal ini tertuang dalam dasar negara kita Pancasila dan Pembukaan UUD 45. Tanpa kesadaran kerukunan bangsa kita mungkin tidak akan bertahan seperti sekarang ini,” tutur suami dari Karina Ansheila Mokodongan ini.

Ia mengharapkan agar masyarakat tidak segan-segan untuk melaporkan ke aparat penegak hukum jika ada kasus penistaan terhadap agama. “Elemen masyarakat baik tokoh agama maupun masyarakat juga harus melakukan dialog bersama untuk mengeliminir tindakan kekerasan akibat provokasi orang-orang tertentu yang menggangu kerukunan umat beragama,” imbaunya.

Dengan demikian, ucapnya, kesadaraan akan pentingnya makna kerukunan, dialog berbagai pihak dan ketaatan terhadap penegakan hukum, kita dapat bersama-sama membangun bangsa ini lebih baik. (kevrent sidabutar)