Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Karnaval Kebhinekaan

Karnaval Kebhinnekaan: IKAL PPSA XXI Apresiasi Kapolda Sumsel

Ikatan Keluarga Alumnus Lemhannas (IKAL) PPSA XXI mengapresiasi Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli.

Editor: Rizali Posumah
Istimewa
Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli menandatangani naskah Deklarasi Kesetiaan Kepada Pancasila dan NKRI disaksikan oleh Gubernur Provinsi Sumsel Herman Deru, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan dan Walikota Palembang H Harnojoyo, di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Sabtu (20/07/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ikatan Keluarga Alumnus Lemhannas (IKAL) PPSA XXI mengapresiasi Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli.

Irjen Pol Firli bersama-sama Forum Kordinasi Pimpinan di Daerah Sumatera Selatan (Forkopimda Sumsel) menyelenggarakan acara bertajuk “Wong Kito Galo Bersatu Merajut Kebhinekaan Membangun Kebersamaan Dalam Keberagaman Guna Bhakti Untuk Negeri Menuju Indonesia Unggul”.

Dalam acara tersebut Forkompimda bersama 35.000 masyarakat Palembang dan perwakilan kabupaten seluruh Sumsel mendeklarasikan kesetiaan kepada Pancasila dan NKRI.

Dengan acara yang sangat meriah tersebut, Sumsel menjadikan dirinya sebagai provinsi pertama di Indonesia yang secara tegas menolak nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila dan sekaligus menjunjung tinggi toleransi.

Acara diselenggarakan di Benteng Kuto Besak (BKB), Sabtu (20/01/2019).

Hadir sebagai perwakilan IKAL PPSA XXI Lina SE, Thomas Jusman, Lili Pintauli Siregar SH.MH, Prof.Dr.Ir. Reni Mayerni MP, Mayjen TNI Dr. Hipdizah S.Adm. MSi, Brigjen TNI Syafrial, P.sc., M.Tr, dan AM Putut Prabantoro.

Hipdizah saat diwawancarai mengatakan, bahwa Indonesia membutuhkan komitmen dan ketegasan pimpinan daerah untuk menghadirkan kembali roh Pancasila di wilayahnya.

Hal ini, kata Hipdizah, agar masyarakat dapat hidup selaras dengan nilai-nilai luhur sebagaimana yang dimaksud oleh para pendiri negara serta pemimpin bangsa.

Pancasila, menurut Wakil Rektor Universitas Pertahanan itu adalah ideologi yang paling sesuai dengan alam pikiran dan perikehidupan bangsa Indonesia yang memiliki berbagai latar belakang.

“Apa yang diinisiasi oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli dan didukung oleh forkopimda Provinsi Sumsel harus dilihat sebagai cara yang paling bijak dalam mengembalikan kebersamaan dalam keberagaman di Indonesia. Forkopimda memiliki suara bulat dalam mempercepat penyemaian kembali nilai-nilai Pancasila,” jelas Hipdizah.

Sementara itu, Reni Mayerni menuturkan, dalam karnaval kebhinnekaan yang dihadiri puluhan ribu masyarakat Palembang dan Sumsel itu terlihat, betapa kayanya budaya Indonesia.

Ia mengatakan, bukan sesuatu yang mustahil kebersamaan dalam keberagaman dapat terwujud dan Indonesia menjadi bangsa yang hebat dengan menciptakan ketahanan nasional melalui budaya.

“Kapolda Sumsel telah mengawali apa yang seharusnya dilakukan oleh para pemimpin daerah. Kita memerlukan ketahanan ideologi, politik, ekonomi dan hankam melalui pembangunan ketahanan budaya” ungkap Reni Mayerni, Deputi Pengkajian Bidang Strategis Lemhannas RI.

Cara pandang lain diuraikan secara mendetil oleh Thomas Jusman yang merupakan Ketua Umum Kadin Provinsi Babel.

Baca: Kalah di Awal Indonesia Open 2019, Sebelum Pulkam Pebulu Tangkis Tercantik di Dunia Berburu Batik

Baca: Reaksi Kevin Saat Naik Podium Sesama Tim Indonesia, Sendiri Tanpa Anak, Ditanyain Kapan Nikah

Baca: Tak Hentikan Kasus Nursalim: Begini Langkah KPK

Thomas melihat, Pancasila adalah tiang utama ekonomi suatu daerah karena tidak semua daerah memiliki kekayaan sumber ekonomi yang sama.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved