Kilas Balik
Ternyata Ini Penyebab Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo Marahi Seorang Kopassus Muda Saat Tumpas PKI
Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Ayah almarhumah Ani Yudoyono, pernah memarahi seorang prajurit kopassus muda gara-gara kaset rekaman.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo saat menumpas pemberontakan GS30 PKI.
Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Ayah almarhumah Ani Yudoyono, pernah memarahi seorang prajurit kopassus muda gara-gara kaset rekaman.
Seperti dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' karya Hendro Subroto, prajurit kopassus muda yang kena marah Sarwo Edhie Wibowo tak lain adalah Sintong Panjaitan.
Ketika itu Sarwo Edhie Wibowo tengah menjabat sebagai kompandan RPKAD (sekarang kopassus), dan diperintahkan oleh Soeharto untuk merebut RRI pusat dari tangan PKI.
Perintah perebutan RRI pusat dari tangan PKI turun berjenjang dari Sarwo Edhie Wibowo ke Mayor C.I. Santoso, Lettu Feisal Tanjung dan akhirnya sampai ke Sintong.
Peleton 1 pimpinan Sintong pun langsung melaksanakan perintah tersebut.
Baca: Perempuan Korban Pelecehan Seksual Umumnya tak Pakai Baju Seksi, Laki-laki Ternyata Juga Jadi Korban
Baca: Ini Profil dan Foto Maulidya Sari Daulay, Gadis Cantik yang Lulus Perwira TNI AU, Calon Jenderal!
Baca: Nia Silalahi Bongkar Nama Asli Pablo Benua: Pablo Itu Singkatan Pau Pau Bloon
Setelah peleton 1 mendekati RRI pusat, menggema tiga tembakan senapan AK-47 dari prajurit kopassus, sehingga membuat orang-orang berseragam hijau lari.
Anggota peleton 1 Kopassus pimpinan Sintong langsung menguasai gedung RRI pusat.
Kemudian Sintong melaporkan kalau RRI pusat sudah berhasil direbut Kopassus.
Sarwo Edhie Wibowo yang mendengar laporan Sintong tiba-tiba marah sekali.
"Apa? RRI pusat sudah diduduki? coba kamu perikasa semua ruangan dulu. Itu aktivitas mereka masih di dalam!" kata ayah Ani Yudhoyono itu dengan nada marah.
Sintong pun bingung, semua ruangan sudah diperiksa tapi tak ada seorangpun.
Sintong kemudian melapor untuk yang kedua kalinya kalau semua ruangan sudah dicek tapi tak ada seorangpun.
Namun, Sarwo Edhie Wibowo menanggapi: "Laporanmu tidak benar. Kamu bersihkan dulu dengan bersih. Jangan buru-buru kamu lapor"
Sintong semakin bingung, tapi kemudian ia melihat sebuah kaset rekaman sedang berputar.