Minahasa
Eceng Gondok Tutup Sungai Tondano, Pemkab Minahasa Kerahkan Alat Berat
Angin kencang yang terjadi akhir-akhir ini berdampak pada menumpuknya gulma enceng gondok di daerah sungai Tondano
Penulis: Andreas Ruauw | Editor: Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Angin kencang yang terjadi akhir-akhir ini berdampak pada menumpuknya gulma enceng gondok di daerah sungai Tondano yang mengakibatkan nelayan di seputaran Kota Tondano tidak bisa beraktifitas menuju ke mulut danau Tondano.
Permasalahan para nelayan asal Tondano yang tidak bisa beraktifitas akibat sungai Tondano tetutup enceng gondok mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Minahasa.
Kepala dinas Lingkungan Hidup Wenny Talumewo mengatakan instansi yang ia pimpin saat ini atas instruksi pimpinan bupati dan wakil bupati sudah melakukan peninjauan serta mencari solusi agar nelayan yang ada di Tondano bisa beraktifitas kembali ke mulut Danau Tondano.
“Saat ini sudah ada alat berat di Danau Tondano untuk membuka areal mulut Sungai Tondano ke aliran Sungai Tondano serta akan membuat jalur khusus bagi nelayan untuk melintasi Sungai Tondano tanpa terganggu dengan gulma enceng gondok,” ungkapnya di Tondano, Minggu (14/07/2019).
Talumewo menambahakan untuk jalur khusus perahu nelayan akan dibatasi dengan bambu sekitar 2,5 meter sambil alat berat membersihkan enceng gondok dari Sungai Tondano.
“Siang ini di sungai dan danau Tondano sebanyak tiga alat berat sementara melakukan pekerjaan pembersihan enceng gondok,” ungkapnya.
Ia pun berharap dengan terbukanya akses bagi nelayan asal Tondano agar bisa kembali beraktifitas mencari ikan di Danau Tondano dengan membersihkan enceng gondok yang menutupi sungai Tondano.
Sebelumnya, Wakil Bupati Minahasa Robby Dondokambey meninjau langsung lokasi normalisasi Danau Tondano yang bertempat di Minawanua Roong, Kecamatan Tondano Barat pada, Jumat (12/07/2019).
Dikatakan Wabup, sekarang ini Pemerintah Kabupaten Minahasa terus berupaya mencari solusi agar Danau Tondano keluar dari masalah kritis.
Apalagi Danau Tondano jadi prioritas pemerintah karena merupakan salah satu dari 15 danau di Indonesia yang masuk kawasan strategis nasional.
“Permasalahan sekarang adalah penyempitan luas danau, pendangkalan dan kualitas air yang mulai menurun,” ujar Wabup.
Untuk mengatasinya, lanjut Dondokambey, salah satu adalah revitalisasi dan penyelamatan danau termasuk dari ancaman eceng gondok.
“Ini bukti bahwa Pemkab Minahasa selalu dan terus mengupayakan revitalisasi dan penyelamatan danau tondano dari tanaman gulma atau eceng gondok,” ungkapnya.
Wabup Dondokambey juga meminta dukungan penuh dari masyarakat sekitar danau, bahkan semua rakyat Minahasa. “Mari topang program pemerintah untuk menjadikan minahasa semakin hebat,” ajak wabup.
BERITA TERPOPULER:
Baca: Kisah Cinta Guru SD dan Muridnya, Ketika Main di Kelas Dijaga Siswa Lainnya
Baca: Guru SD Rutin Lakukan Hal Ini dengan Muridnya, Siswa Tersebut Bahkan Sering Tulis Surat Cinta