Berita Internasional
Pemerintah eSwatini Batalkan Kompetisi Kemampuan Para Dukun
Pemerintah eSwatini membatalkan kompetisi yang mengadu kemampuan dukun dan penyihir.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah eSwatini membatalkan kompetisi yang mengadu kemampuan dukun dan penyihir.
Kompetisi tersebut rencananya digelar di Manzini, kota terbesar kedua di eSwatini.
eSwatini sebuah negara di Afrika Selatan yang sebelumnya dikenal sebagai Swaziland.
"Kompetisi sihir dan dukun yang dimaksud tidak pernah terdengar di negara ini dan dianggap sebagai anomali dalam masyarakat eSwatini."
Demikian kata juru bicara pemerintah, Percy Simelane, dalam sebuah pernyataan.
"Pemerintah tidak akan memberi persetujuan untuk kompetisi semacam itu.
"Siapa pun yang bersikeras melakukan kegiatan yang berkaitan dengan ilmu sihir akan menghadapi hukum secara penuh," lanjut pernyataan juru bicara.
Baca: Fakta Lain Penemuan Jasad Pendaki Thoriq, Eko Wanadri Azan & Duduk 1,5 Jam Lalu Ajak Tim Balik
Baca: Potret Gaya Hidup Aaliyah Massaid, Kerap Tampil Mewah Bak Sosialita Muda
TONTON JUGA :
Pernyataan tersebut diumumkan pada Selasa (9/7/2019).
Undang-undang Ilmu Sihir tahun 1889 di negara tersebut mendefinisikan ilmu perdukunan, sihir, dan praktik guna-guna sebagai pelanggaran yang dapat dihukum.
"Pemerintah tidak bisa hanya duduk diam dan menonton sementara kehidupan warga negara terpapar praktik ilegal dan aneh yang dapat meracuni pikiran penduduk Swazi, terutama anak-anak," ujar Simelane.
"Pemerintah tidak akan mengizinkan kompetisi guna-guna. Titik," tambahnya menegaskan.
Negara eSwatini menjadi negara monarki dengan kekuasaan raja absolut yang terakhir di dunia.
Negara di Afrika Selatan yang kini dipimpin oleh Raja Mswati III, ini memiliki populasi 1,3 juta jiwa dengan mayoritas penganut agama Kristen dan aliran kepercayaan lokal.
Diberitakan Times of Swaziland, pada Rabu (10/7/2019), yang mengutip penyelenggara kompetisi, Africa Gama, menyatakan bahwa acara tersebut akan mengadu kemampuan dukun melawan tabib tradisional.