Masa Kecil Pak Tarno Memilukan, Dia Hidup Sendiri, Ayahnya Meninggal Dunia, Bagaimana Dengan Ibunya

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pak Tarno. Siapa yang tak kenal dengan nama tersebut. Pesulap tradisional yang membuat banyak orang kagum.

Dandanannya yang khas dengan logat Jawa 'ngapak', trik sulapnya kerap membuat orang tertawa.

Beberapa kali trik sulap Pak Tarno terbongkar, namun dengan polos dia berkilah.

Itu yang membuat penampilan pesulap bertubuh pendek ini semakin kocak.

Siapa sebenarnya Pak Tarno?

Pesulap yang memiliki nama lengkap Sutarno ini lahir di Losari, 6 September 1950.

Pria yang dikenal dengan nama Pak Tarno merupakan seorang pesulap Indonesia.

Baca: Bulan Lalu Menghilang, Seorang Mahasiswi Ditemukan di Tempat Ibadah, Kondisinya Seperti Ini

Baca: Pesulap Bernama Pak Tarno Menikah Dengan Pramugari Cantik, Ini Kisahnya

Baca: Ramalan Zodiak Rabu 10 Juli 2019, Aquarius Sedang Kebingungan, Leo Boros Banget

Ciri khasnya, sering mengucapkan kalimat "di bantu ya, bim salabim jadi apa, prok-prok-prok".

Namanya mencuat sejak ajang pencarian bakat The Master (season 3), Pak Tarno dianugerahi gelar "Master of Traditional Magic" oleh Deddy Corbuzier.

Masa kecil pilu

Sejak kecil, Pak Tarno hidup sendiri. Ayahnya meninggal dunia sedangkan ibunya pergi meninggalkannya karena tergoda lelaki dari desa lain.

Karena tidak mampu membeli beras, ia hanya bisa makan jagung.

Pada umur 10 tahun, Sutarno nekat merantau ke Jakarta sendirian.

Karena tidak punya cukup uang, awal tahun 1970-an ia pergi dengan cara menumpangi kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi, kebetulan kereta barang itu transit di Stasiun Losari, Brebes.

Di Jakarta, ia bekerja sebagai penjual minyak tanah keliling, kemudian beralih bekerja sebagai penjual martabak bulat-bulat keliling.