Kepulangan Rizieq Syarat Islah Jokowi-Prabowo: Begini Kata Ketua Gerindra Sulut
Kepulangan Habib Rizieq Syihab diajukkan sebagai syarat rekonsiliasi kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Kepulangan Habib Rizieq Syihab diajukkan sebagai syarat rekonsiliasi kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Permintaan ini pun ditanggapi kontroversi.
Gerindra Sulawesi Utara enggan menanggapinya. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sulut Wenny Lumentut hanya menjawab diplomatis soal syarat islah kedua tokoh nasional itu. Figur yang digadang maju Calon Wali Kota Tomohon ini meminta tribunmanado.co.id menanyakan langsung ke elite Gerindra di pusat. "Tanya ke pusat," katanya, Selasa (9/7/2019).
Baca: Ini Dampak Kesehatan Kenakan Jins yang Tak Pernah Dicuci
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko heran Prabowo mengajukan pemulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) ke Tanah Air sebagai syarat rekonsiliasi pascapilpres. "Ya siapa yang pergi, siapa yang pulangin. Kan pergi-pergi sendiri, kok dipulangin, gimana sih? Emangnya kita yang ngusir, kan enggak," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa kemarin.
Seperti diketahui, pada April 2017 Rizieq bertolak ke Mekkah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah umrah. Saat itu tengah muncul kasus chat (percakapan) via WhatsApp berkonten pornografi yang diduga menjerat pemimpin FPI itu dengan seorang perempuan bernama Firza Husein.
Setahun berjalan, polisi menghentikan kasus tersebut dengan alasan tidak cukup bukti. Namun, hingga kini Rizieq tak kunjung pulang ke Tanah Air. "Pergi-pergi sendiri kok, kita ribut mau mulangin, kan gitu," ujar Moeldoko.
Baca: Di Era Ini Polisi Mudah Dilihat dan Mudah Dihubungi
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf pada pilpres 2019 lalu ini pun menyarankan Rizieq pulang saja ke tanah air jika memang ingin pulang. "Ya pulang sendiri saja, enggak bisa beli tiket, baru gua beliin," kata dia. Namun saat ditanya apakah ada jaminan dari pemerintah bahwa Rizieq tak akan diproses hukum jika kembali ke Indonesia, Moeldoko enggan memberi jaminan.
"Ya saya tidak tepat bicara itu ya, mungkin Kapolri," ujarnya. Mantan Panglima TNI ini juga mempertanyakan apakah rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo masih penting.
Sebab, ia melihat saat ini sudah tak ada lagi perpecahan di masyarakat. "Kan sudah saya katakan kemarin, penting gak sih rekonsiliasi? Ada persoalan bangsa yang lebih besar. Nanti kita tata lagi, masyarakat yang di bawah kan sudah tenang tenang saja, elitnya yang ribut sendiri," ujarnya.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membenarkan bahwa pihaknya mengajukan pemulangan pimpinan FPI ke Tanah Air sebagai syarat rekonsiliasi pasca pilpres.
Muzani tak membantah saat ditanya apakah Prabowo telah mengajukan syarat tersebut ke Presiden. Tak hanya pemulangan Rizieq Shihab, Prabowo juga meminta pemerintah membebaskan sejumlah tokoh pendukung yang ditangkap karena terjerat kasus hukum.
"Ya keseluruhan (pemulangan Rizieq Shihab), bukan hanya itu. Tapi keseluruhan bukan hanya itu. Kemarin kan banyak ditahan ratusan orang. Lagi diproses-proses. Ya segala macamlah ya," ujar Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Muzani mengatakan, pertemuan antara Prabowo dan Jokowi sebagai langkah awal rekonsiliasi juga harus dilihat sebagai proses islah atau perdamaian. Proses islah, kata Muzani, tidak dapat terjadi jika masih terdapat dendam di tengah masyarakat. Pihak yang menjadi pemenang pada Pilpres 2019 pun diharapkan tidak merasa menjadi penguasa yang dapat bertindak apa saja.
Baca: BKIPM Sosialisasikan Soal ‘Ikan Terlarang’ di Pelabuhan Manado
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani heran. "Orang pergi sendiri, terus jadi kita harus yang minta pulang?" ujar Puan saat ditemui di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/7/2019).
Politikus PDIP itu juga bicara soal syarat rekonsiliasi yang meminta agar pro-Prabowo yang terjerat kasus hukum dibebaskan. Menurutnya, proses hukum harus tetap berjalan. "Ya proses hukum tetap berjalan, ya sudah dijalanin saja. Sekarang memang tetap berjalan kan proses hukumnya," katanya.
Puan belum mendengar lagi perkembangan terbaru dari rencana pertemuan Jokowi dengan Prabowo. Namun, menurutnya, pertemuan keduanya menjadi sangat penting.