Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Sebelum Ditemukan Tewas di Bak Kamar Mandi, Ternyata Sejauh Ini kedekatan Siswi SD itu dan si Pelaku

Keakraban antara korban dan pelaku juga terjadi lantaran rumah kontrakan yang ditinggali pelaku juga ditinggali oleh korban.

Editor: Indry Panigoro
Tribun Pekanbaru
Ilustrasi bocah tewas 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa dan apa motif pembunuhan FA siswi kelas 2 SD yang ditemukan tewas di dalam bak mandi akhirnya terungkap.

Sesuai dengan dugaan kepolisian, pelaku adalah H, tukang bubur yang tinggal di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor lah sebagai pelakunya.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, pelaku menyerahkan diri setelah kabur ke kampung halaman.

Ia kembali ke tempat tinggalnya di Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang.

Dijelaskan oleh Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Suhadi, pelaku akhirnya menyerahkan diri karena takut terus merasa dihantui.

“H menyerahkan diri ke Polsek Moga sore tadi, ia mengaku selalu dihantui, dan setelah menceritakan perbuatannya ke keluarganya ia pergi ke Polsek setempat,” papar AKP Suhadi, Rabu (3/7/2019).

Sebelum pulang ke kampung halaman, H sempat bergi ke Surabaya sampai Cirebon, tak lama setelah meninggalkan rumah kontrakannya.

“Setelah ke Surabaya, ia ke Semarang selama satu hari, untuk kemudian ke Cirebon selama satu hari."

"Karena kebingungan akhirnya H pulang ke kampungnya,” ujar AKP Suhadi.

Baca: TERUNGKAP, Ternyata Ini Alasan Tukang Bubur Habisi Siswi Kelas 2 SD, Pelaku Akui Selalu Dihantui

Baca: Ibu Bocah SD yang Ditemukan Tewas di Bak Kamar Mandi Ternyata Seorang TKW, Ditinggal Sebelum TK

Baca: Fakta-Fakta Kematian Bocah Kelas 2 SD yang Ditemukan di Bak Kamar Mandi,Diduga Dihabisi Tukang Bubur

Barang bukti kasus pembunuhan anak di Megamendung, Kabupaten Bogor
Barang bukti kasus pembunuhan anak di Megamendung, Kabupaten Bogor (kolase/Humas Polres Bogor/Istimewa)

Dijelaskan AKP Suhadi, pelaku nekat membunuh korban lantaran kesal terus diganggu oleh korban saat pulang bekerja.

“Korban merupakan cucu dari pemilik kontrakan, ia mengaku jengkel dan melakukan tindakan kejinya."

"Pemicunya karena pelaku kesal saat pulang berdagang diganggu oleh korban,” papar AKP Suhadi.

Padahal, selama tinggal di kontrakan, H dikenal cukup akrab dengan korban.

Hal tersebut dijelaskan oleh Ibu Ai (50) yang terkadang melihat keakraban antara korban dan pelaku.

Sebelum ditemukan tewas, FA diketahui sempat memukul barang-barang yang dipikul oleh H, yakni alat berjualan bubur.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved