Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecalakaan Pesawat

Boeing Siapkan Santunan Rp 1,4 triliun untuk Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat 737 Max

Total dana yang disiapkan perusahaan produsen pesawat itu sebesar 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun.

Editor:
BOEING
ilustrasi. Boeing 737 Max8 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Boeing menyiapkan santunan bagi keluarga korban kecelakaan pesawat 737 Max.

Total dana yang disiapkan perusahaan produsen pesawat itu sebesar 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun.

Pesawat Boeing 737 Max milik maskapai Lion Air jatuh di perairan Tanjong Priok orang pada Oktober 2018.

Pada kecelakaan ini, sebanyak 189 kru dan penumpang pesawat tersebut meninggal dunia.

Enam bulan kemudian, pesawat milik Ethiopian Airlines jatuh pada Maret 2019 dan menewaskan 157 orang.

Pihak perusahaan menyampaikan bakal menyerahkan dana tersebut kepada organisasi nirlaba lokal dan kelompok masyarakat.

Baca: Serahkan 2000 Sertifikat Tanah, Jokowi Pesan Kepada Masyarakat Sulut Agar Disimpan di Dua Lemari

Baca: Ikan Hidup di Bazaar BKIPM Ini Diserbu Masyarakat

Baca: Serahkan 2000 Sertifikat Tanah, Jokowi Pesan Kepada Masyarakat Sulut Agar Disimpan di Dua Lemari

Santunan tersebut akan disalurkan kepada kerabat 346 korban dalam dua kecelakaan itu.

"Uang tersebut akan digunakan untuk mendukung pendidikan, termasuk biaya kuliah atau sekolah anak-anak korban.

"Serta membantu biaya hidup keluarga korban yang terkena dampak," kata Boeing, dalam pernyataannya, seperti dikutip CNN.

Namun, menurut Bob Clifford, pengacara keluarga korban jatuhnya Boeing 737 Max Ethiopian Airlines, kabar dana bantuan itu tidak diterima dengan baik oleh keluarga korban yang telah menggugat perusahaan.

"Jenis penawaran seperti ini selama awal proses litigasi (penyelesaian perkara) belum pernah terjadi sebelumnya," kata Clifford dalam pernyataan yang disampaikan melalui email.

"Masih banyak yang harus dipelajari tentang apa yang terjadi, itu tampak tidak tulus," tambahnya.

Pengacara itu mengkritik tawaran Boeing sebagai hal yang tidak jelas.

Menurutnya, pihak keluarga korban tidak tertarik dengan uang tunai dan lebih berharap dapat memperoleh jenazah orang yang mereka cintai dari lokasi kecelakaan.

Keluarga korban menganggap proses perolehan jenazah sangat lambat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved