Internal Gerindra Terbela, Ada yang Ingin Bersama Jokowi, Romo: PAN, PKS, Demokrat Terserah
Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih kader Partai Gerindra banyak yang memilih
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih kader Partai Gerindra banyak yang memilih berada di luar pemerintahan alias oposisi.

Namun, ada beberapa kader Partai Gerindra yang berkeinginan jalan bersama Pasangan Jokowi-Ma'aruf di pemerintahan.
Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Muhammad Syafi'i tidak menampik bahwa ada perbedaan pendapat di internal partainya apakah akan menerima tawaran masuk pemerintahan atau tetap menjadi oposisi.
Namun menurutnya perdebatan tersebut kini sudah berkurang.
Baca: LINK Live Streaming Persebaya vs Persela via Indosiar
Baca: Wanita Pembawa Anjing ke Masjid Terancam Pasal Penistaan Agama, Ini Penjelasan Polisi
Baca: Intip Perbandingan Oppo A1k dan Oppo A5s, Selisih Harganya Rp 300 Ribu
"Mungkin karena sudah terbiasa juga ya jadi oposisi sehingga perbedaan pendapatnya semakin berkurang," kata pria yang karib disapa Romo Syafi'i tersebut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (1/7/2019).
Menurutnya semakin ke sini, kecenderungan kader Gerindra pandangannya menginginkan partai tetap mengambil peran oposisi. Salah satu alasannya Partai Gerindra sudah terbiasa menjadi oposisi.
"Ketika kita memilih oposisi kecenderungan kader arahnya sama. memilih menjadi oposisi," katanya.
Menurut Romo, Prabowo sendiri arahnya menginginkan partai berada di luar pemerintahan.
Mengontrol kebijakan pemerintah, untuk kepentingan rakyat.
"Berada di luar pemerintahan," tuturnya.
Baca: Anak Driver Ojol, Tempel Stiker di Helm Ayahnya: Terima Kasih Sudah Naik Ojek Bapak Saya
Baca: Jarang Terekspos, Dianiaya & Diselingkuhi, Begini Kehidupan Juara Indonesia Idol Joy Tobing Sekarang
Baca: Satu Orang Pensiun, Dua ASN Dapat Jabatan Baru, Nasrun Minta Juniornya Jaga Silaturahmi
Sementara terkait PAN PKS, Demokrat yang pernah satu koalisi di Pemilu Presiden 2019 lalu, dia mengatakan itu terserah pada partainya masing-masing.
Gerindra tidak bisa mengintervensi kebijakan masing-masing partai.
"Ya kita gak ikut-ikutan. kalau mereka memilih hal yang sama berarti kita bertemu pada jalur yang sama," pungkasnya.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco