Kisah Kriminal
Kisah Otaku yang Melakukan Pembantaian di Akihabara, Membuatnya Menunggu Hukuman Mati
Truk besar berwarna putih itu tiba-tiba menghantam kerumunan orang di persimpangan jalan Kanda Myojin-dori dan Chuo-dori.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Distrik Akihabara, Tokyo, Jepang biasa ramai diisi pengunjung terutama akhir pekan.
Wajar saja karena distrik ini dikenal sebagai salah satu pusat perbelanjaan paling tenar di Tokyo.
Di sana, kita bisa melihat beragam elektronik, permainan video, manga, anime, dan produk-produk kreatif Jepang yang menghiasi tiap etalase.
Begitu pula Minggu siang tanggal 8 Juni 2008, penuh dengan keramaian di Akihabara seperti biasanya.
Namun suasana Akihabara hari itu berubah kelam saat seorang pria tiba-tiba menghantam truk ke arah orang-orang yang sedang berjalan, belanja, dan menjalani aktivitas lainnya.
Truk besar berwarna putih itu tiba-tiba menghantam kerumunan orang di persimpangan jalan Kanda Myojin-dori dan Chuo-dori.
Seakan belum cukup, sosok di balik kemudi beranjak dari truk untuk menebar teror lebih lanjut.
Dari kejauhan pria berkaus hitam, jaket putih dan celana putih ini terlihat seperti mendorong-dorong kerumunan orang yang berada di depannya.
Rupanya ia menggunakan sebuah belati untuk menusuk semua orang yang berada di hadapannya.
Panik tak terelakkan, orang-orang pun berlari agar terhindar dari ancaman orang bersenjata tajam ini.
Akhirnya polisi menemukan pelaku kemudian langsung mengejarnya hingga terpojok di gang sempit.
Todongan pistol polisi membuat pria yang bernama Tomohiro Kato (25) itu menjatuhkan belati penuh darahnya dan langsung diringkus aparat.
Dahulu surga anime dan pejalan kaki
Hokosha tengoku atau “surga pejalan kaki” menjadi sebutan daerah bebas kendaraan bermotor di Jepang.
Baca: Manfaat Sawi Putih Bagi Tubuh, Membuat Mata Sehat hingga Mencegah Osteoporosis
Baca: Apapun Hasil Akhir 28 Juni, Kubu 02: Tak Ada Aksi Serang MK, Sudahilah Demokrasi Jalanan
Baca: Vanela Pia Manado Renyah dan Gurih, Member TFC Dapat 1 Pack Gratis Tiap Bulan
Begitupun di Akihabara, sehingga pejalan kaki lebih bebas saat berlalu lalang dan beraktivitas.