Berita Seleb
Angelina Jolie Jadi Contributing Editor Majalah TIME, Bahas Topik Pengungsian, Konflik dan HAM
Jolie akan membahas berbagai topik dalam karya-karya tulisnya, termasuk pengungsian, konflik, dan hak asasi manusia
TRIBUNMANADO.CO.ID - Angelina Jolie telah bergabung dengan majalah TIME sebagai contributing editor.
Lima pemimpin redaksi dan CEO majalah TIME, Edward Felsenthal, mengumumkan pada Kamis (20/6/2019)
Seolah-olah menjadi seorang aktris, sutradara, ibu dan dermawan tidak cukup, aktris pemenang Oscar tersebut sekarang menambahkan kata contributing editor atau editor tamu ke resume-nya.
Menurut publikasi itu, Jolie akan membahas berbagai topik dalam karya-karya tulisnya, termasuk pengungsian, konflik, dan hak asasi manusia.
Bintang film Maleficent itu tentu saja dapat berbicara dengan subjek ini.
Dia pernah menjabat sebagai Utusan Khusus Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi sejak 2012.
Baca: Komen Foto Gissel dan Gempi di Australia, Gading: Dia Inget ga Pernah ke Situ?
Baca: Emak Antar Anak ke Sekolah di Singapura, Dasteran, Pakai Sepeda dan Sandal Jepit, Ternyata Sarwendah
Baca: Kevin Aprilio Nyaris Bunuh Diri Karena Bangkrut, Vicy Melanie Setia Mendampingi Lewati Masa Sukar
Baca: Pamer Foto Mesra Saat Liburan ke Australia, Gisel dan Wijin Prewedding?
Baca: Dulu Dicap Ratu Settingan dan Sering Dihujat, Artis Ini Malah Kaya Raya Setelah Tobat
Sebelum itu, dia mewakili UNHCR (United Nations High Commissioner) sebagai Goodwill Ambassador selama sekitar 11 tahun.
Sepanjang waktunya dengan organisasi, Jolie telah melakukan sekitar 60 misi lapangan.
Dia juga pernah menulis untuk TIME sebelumnya.
Pada April 2019, Jolie menulis artikel tentang peran perempuan dalam mempromosikan perdamaian di Afghanistan.
Artikel-artikel Jolie akan muncul setiap bulan di seluruh platform global Time dan pembaca dapat melihat bagian pertamanya sekarang.
Artikel pertamanya berjudul "Angelina Jolie: What We Owe Refugees".
Dalam tulisan itu, dia menulis tentang perbedaan antara pengungsi dan migran yang telah dikaburkan dan dipolitisasi.
Jolie juga menjelaskan bahwa jumlah orang yang diungsikan secara paksa telah meningkat dari 40 juta menjadi 70 juta selama 18 tahun di UNHCR dan menyerukan sebuah tindakan.
TAUTAN AWAL:
Berita Terpopuler :
Baca: Kronologi Polisi Pamen Polda Diduga Rudapaksa Siswi SMP saat Silaturahmi Idul Fitri, Dibikin Mabuk
Baca: Profil Lengkap Marsudi Wahyu Kisworo, Saksi Ahli KPU di Sidang MK, Berikut Penjelasannya