'Curhatan' SBY 'soal Pernyataan Prabowo Terkait Ani Yudhoyono
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono. Ia takziah kepada Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kompleks Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/6) sore.
Usai pertemuan, Prabowo memberi pernyataan kepada wartawan tentang kesan dan pengalaman mengenal almarhumah, termasuk menyinggung tentang pilihan politik pada pemilihan presiden, namun membuat tuan rumah kurang berkenan.
Prabowo tampak mengenakan kemeja koko lengan panjang berwarna putih, celana panjang kain hitam, dan peci hitam, tiba sekitar pukul 16.15 WIB. Ia didampingi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Begitu tiba di halaman rumah, Prabowo disambut SBY yang mengenakan batik cokelat lengan pendek.
Baca: Jelang Lebaran, Toko Ini Sediakan 16 Kasir Untuk Melayani Pengunjung
Saat bertemu, keduanya sempat saling memberikan hormat kemudian berpelukan. Besan SBY, mertua Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas yakni Hatta Rajasa, dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan ikut mendampingi SBY. Setelah itu mereka masuk ke dalam rumah.
Seusai bertemu SBY untuk menyampaikan duka cita terkait wafatnya Ani Yudhoyono, Prabowo berbicara kepada wartawan. Saat itu, Prabowo ditanya wartawan kenangan apa tentang Ibu Ani yang melekat.
Prabowo awalnya mengaku banyak memiliki kenangan tentang Ibu Ani. Sejak masih remaja, Prabowo mengaku sudah mengenal ayah Ani, Sarwo Edhie Wibowo. "Bu Ani seorang tokoh, saya kenal lama beliau istri prajurit yang hebat, pasti Pak SBY sangat kehilangan. Saya kira beliau istri yang sangat mendukung suami, cerdas, loyal," kata Prabowo.
Prabowo yang juga selaku Ketua Umum DPP Partai Gerindra menambahkan, "Kita memberi dukungan moril sebagai pribadi."
Prabowo mengatakan kedatangannya ke rumah SBY merupakan bentuk dukungan moril sebagai pribadi. Ia datang khusus untuk bertakziah. Dia mengaku datang sebagai keluarga, sahabat, dan menghormati SBY sebagai seniornya di militer. "Tidak ada urusannya dengan politik."
Namun ia kemudian mengungkapkan pernyataan terkait pilihan politik Ani Yudhoyono pada pemilihan presiden. "Saya juga baru tahu ternyata Bu Ani mendukung dan memilih diri saya pada 2014 dan 2019. Saya dapat merasakan apa yang Pak SBY rasakan," ungkap Prabowo.
Saat Prabowo memberi keterangan, SBY didampingi Hatta Rajasa, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Stasiun televisi Kompas TV pun menayangkan siaran langsung sejak Prabowo berbicara.
"Saya terima, kasih beliau menerima saya secara khusus pada sore ini," ujar Prabowo. Usai berbicara kepada wartawan, Prabowo kemudian menghampiri SBY, hormat danberjabat tangan. SBY pun mempersilakan Prabowo untuk meninggalkan kediaman.
Baca: Ivan Kolev Mundur Dari Pelatih Persija, Ferry Paulus: Dia Merasa Bertanggung Jawab
Setelah Prabowo pulang, Susilo Bambang Yudhoyono langsung menghampiri kerumunan wartawan di depannya. SBY merasa keberatan atas pernyataan Prabowo terkait pilihan politik almarhumah Ani Yudhoyono, dalam Pemilu Presiden.
SBY meminta agar pernyataan Prabowo terkait pilihan politik almarhumah Ani tidak diberitakan. "Ini hari penuh ujian bagi saya, Ibu Ani jangan dikaitkan dengan politik. Please, saya mohon (pernyataan) Pak Prabowo, Bu Ani pilih apa pilih apa, tentu tidak tepat, tidak elok disampaikan," kata SBY.
"Tolong mengerti perasaan kami yang berduka, Ibu Ani yang baru saja berpulang. Beliau tidak ingin dikaitkan dengan politik apa pun," ujar SBY, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada pemerintahan Abdurahman Wahid alias Gus Dur.
Almarhumah Ani Yudhoyono tutup usia setelah berjuang melawan kanker darah di National University Hospital (NUH), Singapura, Sabtu pukul 11.50 waktu setempat. Ibu Ani dirawat di rumah sakit tersebut sejak 2 Februari 2019. Jenazah Ani Yudhoyono dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Jakarta, pada Minggu (2/6).