Pilpres 2019
Jadi Sasaran Pembunuhan, Luhut: Memang Gampang Bunuh Orang
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kordinator Kemaritiman menilai, ancaman pembunuhan terhadap sejumlah pejabat negara, cara kampungan
TRIBUNMANADO.CO.ID-Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kordinator Kemaritiman menilai, ancaman pembunuhan terhadap sejumlah pejabat negara, termasuk dirinya, cara kampungan.
Apalagi ancaman pembunuhan sudah biasa diterima saat masih menjadi tentara.
Apalagi di era demokrasi saat ini ancaman pembunuhan pasti ketahuan
"Untuk apa buat seperti itu. Kalau kita beda pendapat dalam demokrasi bukan dengan cara kayak gitu. Kan kampungan cara begitu dan pasti ketahuan," kata Luhut, ditemui di kediamannya di Jakarta, Kamis (31/5/2019), dikutip Antara.
Luhut menuturkan, saat bertugas sebagai tentara dia kerap mendengar ancaman nyata yang disertai desing peluru.
Namun, ia mengaku heran jika hal serupa terjadi di Jakarta, terlebih di era demokrasi.
Menurut Luhut, pikiran untuk membunuh karena perbedaan pendapat seperti itu seharusnya tidak terjadi di era demokrasi. "Kalau di daerah seperti gini, di Jakarta, di era demokrasi gini, masih ada pikiran seperti itu saya pikir kampungan itu," ujarnya lagi.
Luhut menyesalkan adanya ancaman pembunuhan di sela-sela aksi demonstrasi yang berakhir ricuh itu.
Baca: Suara Aneh Orang yang Akan Meninggal, Perhatikan Ciri-cirinya, Sering Menguap Satu Diantaranya
Baca: Kabar Buruk Pasangan Artis Jonas Rivanno & Asmirandah, Bergumul di Waktu Bersamaan
Baca: Pastikan Kematian Cinta Mumek, Polisi Lakukan Otopsi Mayat Cinta di RS Bhayangkara Manado
Meski diakuinya, ancaman semacam itu merupakan hal yang biasa ia terima saat berkarir sebagai tentara. "Yang saya sayangkan sebenarnya kenapa sih mesti ancam-ancam. Orang saya kenal juga kok, memang gampang bunuh orang," ujarnya pula.
Mantan Menko Polhukam itu meyakini cepat atau lambat dalang utama kelompok penunggang gelap aksi massa 22 Mei 2019 akan bisa terungkap.
"Hanya soal waktu saja, jadi tidak bisa berkelit. Saya lihat ini Pak Tito 'very very professional'," ujarnya lagi.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebelumnya mengungkapkan empat nama pejabat negara yang menjadi sasaran dalam rencana pembunuhan oleh enam tersangka yang telah ditangkap
"Ada Pak Wiranto, Menko Polhukam, Ada Pak Luhut, Menko Maritim. Lalu ada Pak Kepala BIN, dan juga ada Pak Gories Mere," ujar Tito.
Ia mengatakan, informasi tersebut berasal dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Ia memastikan informasi tersebut bukan berasal dari informasi intelijen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disebut Jadi Sasaran Pembunuhan, Ini Kata Luhut",