Nasional
Kata Pengamat Siber Pembatasan Akses Media Sosial Merugikan Dunia Bisnis
Facebook, WhatsApp, dan Instagram adalah beberapa media sosial yang terkena dampak jadi sulit akses
TRIBUNMANADO.CO.ID - Akses ke media sosial beberapa hari lalu sempat dibatasi.
Facebook, WhatsApp, dan Instagram adalah beberapa media sosial yang terkena dampak jadi sulit akses.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan pembatasan pasca unjuk rasa yang berujung kericuhan di Jakarta.
Pelaku usaha online merasa merugi.
Pemerintah menyatakan, pembatasan media sosial ini bertujuan untuk membatasi penyebaran informasi hoaks yang berkaitan dengan aksi massa itu.
Pada Sabtu (25/5/2019) sekitar pukul 13.00 WIB, Kominfo merilis pernyataan mengenai pencabutan pembatasan akses media sosial, diumumkan di laman resmi website kominfo.go.id.
Baca: Maruf Amin Dukung Kegiatan Yayasan Muslim Sinar Mas Wakafkan 3.000 Alquran
Baca: Data Kominfo, Ada 30 Kabar Hoaks Dibuat Pada 22 Mei
Baca: Inspektorat Temukan Ada Pajak Yang Dipungut Tapi Tidak Disetor
"Kondisi pembatasan medsos sudah kadung jadi peringatan dini untuk pelaku bisnis online bahwa kebijakan Menkominfo bisa sewaktu-waktu merugikan mereka. Tidak ada jaminan pemblokiran/pembatasan tidak terjadi lagi kedepan. Dalam pelatihan teknologi untuk bisnis umkm mendatang, saya akan masukkan materi tentang antisipasi pemblokiran medsos untuk pelaku usaha," ucap Koordinator Sub Sektor Teknologi Informasi Kalsel Kreatif Forum Andi Riza kepada banjarmasinpost.co.id, Minggu (26/5/2019).
Pengamat Siber dan pakar IT Kalsel ini mengatakan dari data terlihat, pembatasan akses medsos Facebook, Twitter, IG, dan Youtube tidak banyak pengaruhnya dalam mengurangi postingan dan mereduksi hoax.
"yang kena dampak paling besar adalah WA, yang dalam kenyataannya banyak digunakan sebagai channel jualan online dan komunikasi bisnis. Jadi Kominfo sepertinya menjalankan keputusan terburu-buru. Dampaknya justru merugikan dunia bisnis alih-alih membendung tukang sebar hoaks," ucap Founder Kalsel telematika ini.
Baca: Perawan Dua Gadis 15 Tahun Dijual Setara dengan Harga 2 Unit Mobil Sigra Plus Honda CB150R ExMotion
Baca: Video Viral Siswa Berkelahi di Sulut Jadi Pembahasan Khusus DPRD dan Dinas Pendidikan
Baca: Inilah Hasil Lomba FSB ke 2 KBK KM Dalam Rangka HUT ke-30 KBK
Salmiyah Warga Bangkal, Kecamatan Cempaka miliki empat akun. Akun untuk penunjang hobi fotografi khususnya cosplay juga, dengan Instagram juga dia promosi side job jasa ukir henna, makeup, hijab stylish.
"Pastinya sangat berasa kerugiannya karena pengunjung instagram menipis buat klien yang menghubungi via wa juga susah. Apalagi untuk pengenalan jasa saya kan lebih ke medsos tuh. Sekarang saya juga bikin tutorial hijab yang biasanya saya upload hari jumat juga ketunda, intinya mau apa2 susah," kata mahasiswi FKIP Universitas Lambung Mangkurat jurusan PGSD ini.
Pada tiga akun Instagram masing-masing dia bisa unggah satu sampai tiga perhari. Instagram yang sering aktif jasa henna Salmiia_henna, makeup salusya_collection , Kalau jualan akun fakenail_bysalmiia.
"Tentu unggah yang saat gangguan tidak terunggah. Dan berusaha menarik kembali perhatian pengguna sosmed yang lain," katanya pasca sosmed lancar.
Pemilik goodmeal catering, Muhammad andry maulana amir mengaku saat sosmed gangguan itu kerugian karena informasi terhambat. "promo sangat terhambat. Sangat berpengaruh terpaksa gunakan aplikasi VPN. Begitu normal langsung melanjutkan kegiatan promo melalui medsos," katanya.
Para mitra ojeg online juga terganggu, Suryanto (35) atau yang akrab disapa Iyan Dayak, warga Guntung Manggis, ketua komunitas ojeg online Paguyuban Landu City bersaudara ini mengaku terganggu karena sulit kirim foto. " Saat itu ribet jadinya, di jalan repot kirim foto. Download vpn" kata dia.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Pelaku Usaha Perlu Antisipasi Jika Kominfo Kembali Lakukan Pemblokiran Medsos