Pembunuhan
Suami Istri Tewas Dibunuh, Jasadnya Ditemukan di Tempat Ini, Pembunuhan Diduga Karena Hal Ini
Sepasang suami istri pemilik kebun karet dibunuh di kebun karet. Kedua bos di kebun karet itu menjadi korban pembunuhan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sepasang suami istri pemilik kebun karet dibunuh di kebun karet.
Kedua bos di kebun karet itu menjadi korban pembunuhan.
Mereka berdua tewas dihabisi di kebun pribadinya.
Mereka dibunuh di kebun mereka sendiri.
Pembunuhan itu terjadi di Kelurahan Saripoi RT. 3 Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten Murungraya, Kalimantan Tengah, Kamis (23/5/2019) pukul 13.00 WIB.
Belum diketahui persis penyebab pembunuhan tersebut, namun diduga akibat pelaku sakit hati sejak lama terhadap pemilik lahan kebun karet.
Baca: Perawan Dua Gadis 15 Tahun Dijual Setara dengan Harga 2 Unit Mobil Sigra Plus Honda CB150R ExMotion
Baca: Gadis Target Dosa Sang Ayah, Tertipu Hadiah Kuota Internet, Hasilnya Bersetubuh Sebanyak 7 Kali
Baca: Bisikan Terakhir Calon Pendeta Melinda Zidemi kepada Pembunuhnya
Sehingga saat ada kesempatan, pelaku nekat menghabisi pasangan suami istri tersebut di kebun karet milik korban.
Informasi dari Anja Lesmana yang menjadi saksi penyidik polisi Polres Murungraya, pembunuhan dilakukan tersangka Barson.
Anja Lesmana kaget melihat kedua orang tuanya, Ukusnadi (38) dan ibunya Astumi Giat (35) tewas mengenaskan di kebun karet.
Kamis (23/5/2019) dia bersama pelaku Barson berangkat dari rumah di Desa Karali menuju pondok orang tuanya di kebun karet di RT.3 Kelurahan Saripoi.

Setelah sampai, Barson sempat mengobrol dengan korban Astumi Giat, tidak tahu atau apa materi yang dibicarakan saat itu.
Kemudian, Astumi Giat berangkat menyadap karet, tidak lama kemudian Barson menyusul korban Astumi Giat ke kebun dengan alasan ada yang mau disampaikan Astumi Giat.
Namun tidak berapa lama kemudian Barson kembali lagi ke pondok dan saat itu Anja kaget melihat kelakuan Barson yang tampak marah kepadanya, sehingga terjadi perkelahian.
Saat itu, Barson sudah mau menusukkan pisau ke arah bagian dadanya.
Melihat hal itu, Anja segera membawa keluar kedua adiknya dari dalam pondok dan lari menuju Pondok Santoso dan menceritakan kejadian tersebut.