Kasus Pemerkosaan
Ribuan Warga Tuntut Hukuman Mati bagi Pelaku Pemerkosaan Balita, Ada Korban Bayi 3 Tahun
warga melakukan unjuk rasa menuntut hukuman mati terhadap pelaku pemerkosaan terhadap bayi yang sudah terjadi berungkali.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ribuan warga menggelar aksi unjuk rasa menuntut hukuman mati bagi seorang pria yang memerkosa bocah perempuan 3 tahun, pada Senin (13/5/2019).
Mereka geram dengan makin meningkatnya aksi kekerasan di negaranya
Puluhan orang terluka, sebagian besar merupakan polisi, ketika petugas menembakkan gas air mata dan menggunakan tongkat untuk membubarkan demonstran.
Para pengunjuk rasa melempar batu dan memblokir sebagaian jalan raya.
Peristiwa pemerkosaan itu terjadi beberapa pekan setelah seorang gadis bunuh diri karena berulang kali diperkosa ayahnya sendiri di Kashmir yang dikuasai India
Baca: Usai Pelajar Rayakan Kelulusan, Siswi SMK Dibonceng Pacar Tewas Tertabrak Tengah Malam
Baca: Lionda Kaget, Rencananya Hari Ini Irene Daftar ke Politeknik, Siswi Ditabrak Saat Rayakan Kelulusan
Baca: Firasat Sang Ibu: Irene Soenarno Banyak Menciumnya, Siswi Tewas Ditabrak Saat Rayakan Kelulusan
Baca: Wanita 20 Tahun Diperkosa 5 Pria di Depan Suaminya, Suami Gambarkan Apa yang Disebut 3 Jam di Neraka
Baca: Heboh, Muda-Mudi Ini Buka Baju di Tempat Umum saat Bangunkan Sahur, Masyarakat Geram
Baca: TRAGIS! Suami Dibunuh Istri & Selingkuhannya Lantaran Hamili Perempuan Lain
Baca: Wanita 20 Tahun Diperkosa 5 Pria di Depan Suaminya, Suami Gambarkan Apa yang Disebut 3 Jam di Neraka
Melansir Reuters, pertokoan, bisnis, dan sekolah tutup di seluruh wilayah sebagai tanggapan atas seruan aksi mogok oleh ulama separatis Moulana Masoor Abbas untuk memprotes pemerkosaan.
"Kami menyerukan mogok kerja hari ini untuk membuat orang sadar tentang meningkatnya insiden pemerkosaan di lembah," katanya.
"Kami menginginkan keadilan bagi korban," imbuhnya.
Insiden pemerkosaan berawal ketika seorang anak balita dibujuk pergi ke sebuah sekolah kosong oleh tetangganya.
Kemudian dia diperkosa pada Rabu lalu. Sang ibu mencarinya dan mengikuti suara teriakan putrinya.
Ibu tersebut menemukan anaknya dalam kondisi berdarah di kamar mandi. Satu orang telah ditangkap atas kasus tersebut.
Beberapa pengunjuk rasa mengaku tidak percaya lagi dengan pihak berwenang dalam menjaga perempuan.
"Jika pelaku kejahatan seperti itu digantung, maka insiden semacam itu bisa menurun," kata seorang warga, Nafia Khursheed.
Otoritas meminta demonstran untuk tenang, yang kemudian diikuti janji para ulama melakukan khotbah Ramadhan yang berisi penghormatan terhadap hak-hak perempuan.
Baca: 10 Mantan Kepala Daerah Nyaleg di Sulut, Hanya Segelintir yang Menang, Berikut Sosok Mereka
Baca: WASPADA! Berita Terkini Cacar Monyet Monkeypox Mengancam Indonesia, Ini Cara Pencegahannya
Baca: Hasil Pemilu 2019, 7 Mantan Kepala Daerah Tumbang, Ada yang Cetak Hattrick Kekalahan
Baca: Setahun Berlalu Tragedi Bom Bunuh Diri Guncang Surabaya, Sakit Sosial Terpa Keluarga Pelaku
Baca: Serangan Mendadak Kelompok KKB Papua Egianus Kogoya Cs Tewaskan Prajurit TNI, Pratu Kasnun Gugur
Follow juga akun instagram tribunmanado
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV