Politik
Kenapa Mahfud MD Tak Maju Wapres? Berikut Alasannya Menurut Politisi PSI Rian Ernest
Politikus PSI Rian Ernest membahas soal parliamentary threshold dan presidential threshold bersama dengan Pangeran Siahaan.
TRIBUNMANADO.CO.ID -Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest membahas soal parliamentary threshold dan presidential threshold bersama dengan Pangeran Siahaan.
Pembahasan tersebut tampak dalam sebuah video di saluran YouTube Asumsi, Kamis (25/4/2019).
Dalam pembahasan mereka, awalnya Rian Ernest dan Pange membahas soal PSI yang gagal memperoleh ambang batas parlemen 4 persen.
Meski demikian, Rian menilai bahwa ambang batas tersebut dibuat dengan tujuan yang baik.
Pange setuju dengan apa yang disampaikan Rian.
Ia menilai hal yang menjadi masalah bukan adanya parliamentary threshold, tapi lebih ke ambang batasnya yang terlalu besar.
"Buat gue sebagai pemilih, gue merasa bahwa ibaratnya ada orang-orang yang punya suara, tapi hilang. Tidak terakomodir," kata Pange.
"Padahal demokrasi itu kan harusnya aspirasi lo ditaruh di parlemen. Dan bukan cuma bicara banyak-banyakan fraksi, paling nggak ada suara aja di parlemen," Rian menyambung pernyataan Pange.
Selanjutnya, keduanya membahas presidential threshold.
"Ada satu yang peraturan lagi yang menurut gue bakal berubah. Yaitu PT (parliamentary threshold) 20 persen buat presiden," kata Pange.
Rian mengiyakan pernyataan Pange itu.
"Karenakan PDI-P pun tidak 20. Golkar, Gerindra, 11-12 persen. Artinya pasti turun," ujar Rian.
"Dan nggak akan ada incumben yang maju kan 2024. Jadi semua partai akan berkepentingan untuk majuin calonnya sendiri kan," sambung Pange.
Hal itu kembali dibenarkan Rian.
Ia lantas menyinggung soal Mantan Ketua MK Mahfud MD yang gagal menjadi cawapres dari kubu 01, kubu Joko Widodo (Jokowi).