Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

ABG Bali

Kasus Video Mesum ABG Bali, Ada Ratusan Link yang Ditake Down Polda Bali

Kasubdit V Siber Crime Polda Bali Kompol I Gusti Ayu Suinaci mengatakan, sampai sejauh ini pihaknya telah melakukan take down ratusan link

Editor: Rizali Posumah
Istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menganai kasus beredarnya video mesum diduga ABG Bali, Kasubdit V Siber Crime Polda Bali Kompol I Gusti Ayu Suinaci mengatakan, sampai sejauh ini pihaknya telah melakukan take down ratusan link,

bahkan lebih  yang terdiri atas link website juga medsos.

"Ini semua yang sudah saya take down (menunjukkan ratusan) link yang telah ditake-down (diputuskan penyebarannya). Ada ratusan ini link website maupun medsos yang sudah kita take down. Itu informasi take down yang masuk ke saya saja belum yang lainnya," ungkap Suinaci kepada Tribun Bali (grup Tribun Manado). 

"Untuk persebaran di WhatsApp sendiri, nah itukan private yah, yang jelas kita kan tidak mungkin memeriksa satu persatu handphonenya masyarakat, yang jelas saya mengimbau kepada masyarakat yang menerima share secara pribadi, bentuk WhatsApp, apalah itu, mohon dengan sangat hormat mari kita hapus sama-sama karena saya bilang itu melanggar aturan," akunya, sembari mengimbau.

Dia menegaskan pula hingga hari ini pihaknya hanya bisa men-take down link-link yang memviralkan video tersebut.

Selain itu, dia juga menekankan bahwa akun-akun Medsos yang menyebarkan bisa dijerat hukum juga.

"Bisa dijerat juga, kalau memang pemilik akun tersebut jelas. Cuma kadang-kadang akun itu abal-abal. Videonya bisa kita hapus. Tapi untuk mendapatkan pelaku dengan nama akun abal-abal itu sulit juga," imbuhnya melalui tribun-bali.com, Kamis (25/4/2019) sore kemain. 

Sampai saat ini ia melanjutkannya, bahwa belum ada temuan baru berkaitan dengan penyebar video tersebut.

Begitu juga belum ada orang yang merasa dirugikan yang melapor ke unit Siber Crime.

Sementara disinggung personalia dalam video tersebut, dia mengungkapkan bisa saja disebut korban karena bukan yang menyebarkan.

"Sementara ini juga kita lidik siapakah yang menyebarkan. kan kita tidak bisa berdasarkan pengakuannya saja, kita harus lidik. Soal di mana postingan pertama, siapa memiliki, alat yang dipergunakannya.

"Untuk lokasinya belum bisa kita pastikan. Itu yang belum bisa kita pastikan, apakah di Bali, atau kah di mana. Nanti hasil penyelidikan yang kita informasikan lagi, cuma penyebarannya itu marak di Bali," lanjutnya.

Sekali lagi dirinya mengimbau kepada masyarakat, bahwa kejadian itu tidak hanya menimpa anak muda saja, tapi juga siapa saja.

"Mungkin punya kenangan yang khusus, tidak usahlah menyimpan video-video seperti itu. Atau tidak usah membuat video-video seperti itu. Karena itu sangat rawan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung-jawab.

"Dan bagi mereka yang iseng-iseng posting itu, sudahlah jangan dilakukan. Bagi masyarakat yang menerima agar tidak diteruskan kembali. Karena masyarakat itu bisa jadi pelaku. Dan kalau sampai jadi pelaku ancamannya sudah jelas," harap dia.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved