Jalan Salib Paroki St. Ignatius Manado, Ratusan Umat Menghayati Sengsara Yesus dan Berdevosi
Jalan Salib Paroki Santo Ignatius Manado berlangsung khidmat, Jumat (19/4/2019) siang.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung

Jalan Salib Paroki St. Ignatius Manado, Ratusan Umat Menghayati Sengsara Yesus dan Berdevosi
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Jalan Salib Paroki Santo Ignatius Manado berlangsung khidmat, Jumat (19/4/2019) siang.
Hujan deras dan panas terik tak menyurutkan semangat ratusan umat untuk menghayati sengsara Yesus. Mereka setia mengikuti prosesi via Dolorosa.
Dari perhentian ke perhentian, umat terus menyanyikan kidung pujian dan berdoa. Mengantarkan devosi mereka kepada Bapa di Surga.
Baca: Ibadah Perjamuan Kudus GMIM Bethesda Luaan Khidmat
Prosesi setiap Jumat Agung ini dimulai pukul 12.30 WITA dari Persekolahan Don Bosco Manado. Pastor Paroki Santo Ignatius Pst Damianus Yangko Alo Pr memimpin jalan salib yang dimulai dari perhentian pertama, Yesus dihukum mati.
Makin lama makin panjang arak-arakan. Makin banyak umat yang bergabung. Mereka khusyuk menjalani penghayatan akan sengsara Yesus itu.
Tak sedikit di antara mereka yang meneteskan air mata. Terhanyut aksi teatrikal penyiksaan Yesus. Di setiap perhentian, jemaat berdevosi lalu melanjutkan pujian.
Prosesi jalan salib yang menyusuri Jalan Sudirman dan Walanda Maramis itu berlangsung hampir tiga jam.
Beberapa menit sebelum pukul tiga sore, perhentian terakhir, Yesus dimakamkan digelar di Gereja Santo Ignatius. Tak lama sesudah itu, misa Jumat Agung dimulai.
Baca: Paroki Tataaran Buat Balada Jalan Salib Hidup, Hadirkan Prajurit Berkuda
Pastor Pendamping Paroki Pst Yansen Dianomo Pr nengatakan, lewat jalan salib umat bisa berefleksi.
Kasih Yesus yang mengorbankan nyawa demi umat manusia. "Kiranya setiap manusia, khususnya umat Paroki Santo Ignatius memiliki sifat-sifat Yesus," kata Pastor Yansen.
Baca: Jumat Agung di Daerah Perbatasan Miangas, Jemaat Sampai di Luar Gedung
Jalan Salib menginspirasi setiap umat untuk memiliki belas kasih terhadap sesama. Itu menyadarkan umat betapa besar kasih Bapa kepada umat-Nya.
"Semoga umat hidup berdamai satu dengan yang lain, menjalankan nilai-nilai kemanusiaan, berbuat kebaikan dan kebajikan," kata Yansen.(fernandolumowa)