Pecahan Taliban dan ISIS Sama-sama Klaim Serangan Bom Bunuh Diri Pasar Sayur
Pejabat Pakistan menyanggah ISIS masih aktif di negara itu, namun kelompok tersebut telah mengklarifikasi sejumlah serangan sebelumnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim insiden bom bunuh diri di pasar buah kota Quetta, Pakistan, pada Jumat (12/4/2019).
Serangan tersebut menewaskan 20 orang dan melukai 48 orang lainnya.
Diwartakan kantor berita AFP, kelompok itu merilis pada Sabtu (13/4/2019) sebuah foto pelaku bom bunuh diri.
Mereka mencantumkan namanya dan menyatakan menargetkan komunitas muslim Shiite.
Namun sebelumnya, kelompok pecahan Taliban di Pakistan yang kurang dikenal juga mengklaim serangan tersebut.
Organisasi itu mengaku berkolaborasi dengan Lashkar-e-Jhangvi (LeJ), yang sebelumnya pernah melakukan teror berdarah di beberapa tempat di Pakistan.
Di sisi lain, pejabat Pakistan menyanggah ISIS masih aktif di negara itu, namun kelompok tersebut telah mengklarifikasi sejumlah serangan sebelumnya.
Etnis Hazara merupakan bagian terbesar dari populasi muslim Shiite di kota Quetta, sebuah ibu kota di provinsi Balochistan.
Quetta merupakan wilayah terbesar dan termiskin di Pakistan, yang penuh dengan pemberontakan etnis, sektarian dan separatis.
Ciri-ciri Asia Tengah yang dimiliki masyarakat Hazara membuat mereka mudah dikenali dan menjadi sasaran empuk bagi militan.
Mereka begitu sering menjadi target dan dipaksa untuk tinggal di dua kantong wilayah yang dilindungi di kota.
Mereka juga diberikan pengawalan polisi setiap hari apabila pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan hidup.
Setelah insiden bom bunuh diri pada Jumat lalu, puluhan orang termasuk perempuan dan anak-anak yang tergabung dalam komunitas Hazara protes.
Mereka menuntut penangkapan pelaku.
Amnesty International menyatakan tragedi bom bunuh diri kembali menjadi pengingat menyakitkan dari banyak serangan yang diderita oleh masyarakat Hazara di Quetta selama bertahun-tahun.