Teroris
Ada 3 Mahasiswa yang Menjadi Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru
Tiga mahasiswa Indonesia lolos dari tembakan brutal teroris saat Shalat Jumat berjamaah di masjid.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tiga mahasiswa Indonesia lolos dari tembakan brutal teroris saat Shalat Jumat berjamaah di masjid.
Mereka berhasil selamat setelah berlari dan berlindung di rumah-rumah penduduk di sekitar masjid.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya mengungkap perkembangan terkini mengenai nasib Warga Negara Indonesia di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).
Tantowi Yahya menyebut ada 344 WNI di Christchurch dan sekitarnya dari total 7.000 WNI di Selandia Baru.
Menurut mantan anggota DPR RI itu, pihak KBRI sudah berhasil menghubungi 344 WNI.
Penembakan sadis terjadi Selandia Baru.
Baca: Pesan-pesan Brenton Tarrant Sebelum Tembak Jamaah Salat Jumat di Selandia Baru hingga Doa Saksi Mata
Baca: Viral Penikaman di Depan SMU St Thomas Aquino Manado, Pelaku Awalnya Cekcok dengan Sang Pacar
Baca: 8 Fakta Penikaman di Depan SMU St Thomas Aquino Manado, Identitas Korban hingga Kronologi Kejadian
Kejadian berlangsung sekitar pukul 2 siang waktu setempat.
Berikut wawancara eksklusif Tribun dengan Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya melalui sambungan telepon:
Tribun: Pak Tantowi, bagaimana informasi terkini mengenai warga negara kita di Christchurch?
Tantowi: Kami tadi telah melakukan kontak kepada semua WNI Christchurch.
Sejauh ini kita sudah berhasil menghubungi semua WNI kita di Christchurchdan sekitarnya.
Tribun: Ada berapa jumlah WNI di Christchurch?
Tantowi: Kalau di Christchurch dan sekitarnya, ada 344 warga kita. Kalau keseluruhannya di Selandia Baru, jumlahnya 7.000 WNI.
Tribun: Apa Bapak Dubes akan ke lokasi untuk menemui WNI di sana?
Tantowi: Saya sendiri akan berangkat ke Kota Christchurch.