4 Pucuk Senjata TNI yang Dirampas Eguanus Kogoya di Pamerkan Pimpinan KKB Papua,Beri Pesan ke Jokowi
Baku tembak terjadi antara Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga
4 Pucuk Senjata TNI yang Dirampas Eguanus Kogoya di Pamerkan Pimpinan KKB Papua, Beri Pesan ke Jokowi
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Baku tembak terjadi antara Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga pada Kamis (7/3/2019).
Dilansir dari GridHot.id artikel 'Pamer 4 Pucuk Senjata Rampasan yang Disebut Milik TNI, Pimpinan KKB Lekagak Telenggen: Presiden Jokowi, Kami Tidak Takut', Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi menuturkan, pasukan TNI diserang dengan kekuatan tidak berimbang.
Baca: 61 Desa Belum Cair Dana Desa Tahap Satu, Terganjal Evaluasi APBDes
Baca: Cewek dengan Zodiak Dibawah Ini Galaknya Minta Ampun, Cek Dibawah Ini
Baca: Makan Tanpa Sendok Ternyata Memiliki Berbagai Manfaat yang Jarang Diketahui
Baca: Taukah Kamu, Tubuh akan Alami Perubahan ini, Jika Berhenti Konsumsi Nasi Selama Sebulan
Akibat peristiwa tersebut, 3 anggota anggota TNI dinyatakan gugur.
Usai insiden baku tembak berlangsung, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan sebanyak 600 pasukan TNI yang pada Sabtu (9/3/2019) sekira pukul 08.00 WIT sudah tiba di Timika akan segera berangkat ke Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Aidi menyebutkan, sejumlah pasukan advance berangkat ke Distrik Kenyam menggunakan helikopter dan sebagian lainnya akan menggunakan jalur darat dengan menyusuri sungai.
Ia memperkirakan tim yang menuju Distrik Kenyam lewat jalu darat akan memakan waktu tiga hari untuk sampai di Kenyam.
Hal itu disampaikan Aidi lewat pesan Whatsapp kepada Tribunnews.com (grup Surya.co.id) pada Sabtu (9/3/2019).
"Tadi pagi setelah proses embarkasi (pemberangkatan), tim advance berangkat ke Kenyam Nduga dengan Helikopter sementara sisa pasukan akan berangkat melalui jalur sungai diperkirakan waktu tempuh selama tiga hari," kata Aidi.
Aidi menjelaskan bahwa pasukan tersebut bertugas untuk melakukan pengamanan dan pembangunan 21 jembatan Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua.
"Pasukan berjumlah 600 personel dari satuan Yonif 431/SSP dan Yon Zipur 8 Makassar. Pasukan ini akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan 21 jembatan di Kab Nduga," kata Aidi.
Lebih lanjut Aidi menjelaskan, pasukan tersebut sebelumnya tiba di Pelabuhan Portsite PT Freeport, Timika pada Jumat (9/3/2019) dengan menggunakan kapal KRI dr Suroso milik TNI AL.
"Proses debarkasi tadi pagi pada 08.00 WIT ditandai dengan upacara penerimaan pasukan dipimpin oleh Danrem 172/VWY Kolonel Inf Jonathan Binsar Sianipar selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi," kata Aidi.
Sebelumnya, Aidi mengatakan kondisi terkini di distrik Mugi, Nduga, Papua pada Jumat (8/3/2019) telah kondusif pasca kontak senjata antara TNI dan KKB Papua pada Kamis (7/3/2019) pagi.
Ia juga mengatakan, kegiatan proyek pembangunan Trans Papua Wamena - Mumugu di Kabupaten Nduga tetap berjalan.