Rupiah Menanti Dampak Data AS: Begini Prediksi IHSG
Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang memuaskan berpotensi menekan kurs rupiah awal pekan ini. Rata-rata upah pekerja AS
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang memuaskan berpotensi menekan kurs rupiah awal pekan ini. Rata-rata upah pekerja AS per jam naik 0,4% di Februari. Padahal bulan sebelumnya, upah cuma naik hanya 0,1%.
Tingkat pengangguran juga berhasil turun dari 4% di Januari menjadi 3,8% di Februari lalu. “Membaiknya data tenaga kerja AS dapat meningkatkan ekspektasi The Federal Reserves akan menaikkan suku bunga acuan satu kali tahun ini,” kata analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar, Jumat (8/3).
Namun, ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail menilai, pelemahan rupiah bakal tertahan. Pasalnya, cadangan devisa Indonesia Februari naik menjadi US$ 123,27 miliar.
Mikail memprediksi rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 14.200–Rp 14.300 per dollar AS pada perdagangan hari ini. Sedangkan Deddy menghitung, mata uang Garuda akan bergerak di kisaran Rp 14.270–Rp 14.380 per dollar AS.
Jumat akhir pekan lalu, kurs spot rupiah melemah 1,21% ke level Rp 14.314 per dollar AS. Serupa, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga terkoreksi 0,66% menjadi Rp 14.223 per dollar AS.
Proyeksi IHSG Mendekati Area Support
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terancam melemah pada perdagangan Senin (11/3). Sentimen negatif dari Eropa bisa kembali menekan bursa di awal pekan.
Bank sentral Eropa (ECB), pada akhir pekan lalu, memutuskan menjaga bunga di rekor terendah setidaknya sampai Desember. Proyeksi pertumbuhan 2019 juga dipangkas menjadi 1,1% dari sebelumnya 1,7%.
Nada dovish dari ECB ini yang menyeret IHSG akhir pekan lalu (8/3) turun 1,16% menjadi 6.383,07. "Kondisi ini membangun kekhawatiran terhadap pemulihan pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa," jelas Valdy Kurniawan, analis Phintraco Sekuritas.
Menurut dia, sentimen yang mempengaruhi IHSG hari ini sama seperti pekan lalu. "Dari eksternal ada tambahan antisipasi pertemuan dagang AS dan China," kata Valdy. Sementara dari dalam negeri, rilis laporan keuangan emiten masih menopang indeks.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai IHSG akan melemah hari ini. "Sentimen dari perlambatan ekonomi global membuat pelaku pasar wait and see. Sementara, sentimen positif dari dalam negeri minim," kata dia. Proyeksi dia IHSG bergerak di level 6.341,86-6.462,81.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper juga berpendapat senada. Tetapi, pelemahan indeks diperkirakan terbatas karena sudah mendekati support. Proyeksi dia, IHSG bergerak antara 6.362-6.423.
Sedangkan Valdy melihat ada peluang IHSG rebound secara teknikal hari ini. Kisaran pergerakan indeks diperkirakan di 6.400-6.440.

MRT Optimalkan Potensi Pendapatan
PT MRT Jakarta akan memanfaatkan semua ruang komersial untuk menggali potensi pendapatan, selain mengandalkan tiket perjalanan. Saat ini, tarif MRT Jakarta diusulkan sekitar Rp 10.000 per perjalanan. Secara keekonomian, angka itu belum cukup menutupi pengembalian biaya investasi senilai Rp 16 triliun.