Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tabloid Obor Rakyat Mau Terbit Lagi, Pengamat Harap Jadi Corong Politik 'Kulkas' Bukan 'Kompor'

Pengamat Politik IPI, Jerry Massie berpesan agar Obor Rakyat bisa menjadi media corong politik "kulkas" bukan politik "kompor".

Penulis: Ryo_Noor | Editor:
Istimewa
Tabloid Obor Rakyat Mau Terbit Lagi, Pengamat Harap Jadi Corong Politik 'Kulkas' Bukan 'Kompor' 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO-Tabloid Obor Rakyat yang sempatmemicu kontroversi ketika kampanye Pemilihan Presiden 2014 kini bakal terbit lagi memasuki Pemilu 2019

Pengamat Politik Indonesian Public Institute (IPI), Jerry Massie berpesan agar Obor Rakyat bisa menjadi media corong politik "kulkas" bukan politik "kompor". Kata dia, kulkas itu mendinginkan dan kompor sebaliknya.

"Obor rakyat ini harapannya bisa jadi politik kulkas bukan kompor," kata Jerry.

Jangan buat chaos dengan pemberitaan miring dengan narasi yang mengintimidasi. Sebagai media harus memberikan pencerahan, edukasi, informasi yang akurat, berimbang dan kredibel.

"Anehnya, media ini hanya muncul di moment pilpres ada apa? seyogyanya media Obor Rakyat menyampaikan berita yang nyata dan benar bukan hanya khayalan. Jangan beritanya berisi propaganda, konspirasi, tendensius, provokasi dan manipulasi," kata peneliti politik dari Amerika ini.

"Obor rakyat banyak-banyaklah istighfar," ucap dia lagi.

Menurutnya, Obor Rakyat bukanlah media petarung, harusnya laksanakan saja acara launchingnya.

"Itu bukan petarung, laksanakan saja harusnya," tambah Jerry.

Berbagai pihak pun menyakini bahwa kemunculan Tabloid publik tanah air bakal kapok dan tidak dipercaya lagi.

Peneliti Formappi Lucius Karus menyarankan agar publik yang masih percaya dengan obor rakyat segera bertaubat. Kata dia, tidak dipungkiri jika ditahun politik ini ada segelintir orang yang masih percaya tabloid tersebut.

"Ini menyesatkan, jualan gagal di Pemilu 2014. Harusnya bertaubat jika pernah percaya dengan obor rakyat," ungkap Lucius.

Baca: Obor Rakyat Bakal Terbit Lagi, Ini Kata Ketua TKN Jokowi-Maruf

Lebih lanjut, Lucius mengatakan 2019 adalah pertarungan ulang Capres Jokowi dan Prabowo dan reborn obor rakyat juga menjadi kelahiran ulang. Kata dia, sulit mengatakan jika kemunculan Obor Rakyat tidak berkaitan dengan politik.

"Di masa lalu, Obor Rakyat bermain di lahan ini dan kini muncul lagi pada moment sama di tahun politik. Saya kira situasi kemunculan obor rakyat saat Pemilu hampir sama. Ini pertandingan ulang dan sulit untuk menyangkal hadirnya lagi dalam konteks sama gagal mencapai hasil," bebernya.

Ketua Forum Silaturahim Keraton Nusantara, Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro menuturkan ada kelompok besar yang ingin menjatuhkan Jokowi dengan membiayai Obor Rakyat. Salah satunya adalah para mafia migas, dan berbagai macam cara mereka membuat hoax.

Pengamat Hukum Saor Siagian mendorong agar Dewan Pers bisa melakukan pekerjaan mengawasi kemunculan Obor Rakyat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved