Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kehidupan Warga Batuputih Bawah di Sekitar Kawasan TWA Tangkoko

- Kehadiran kawasan konservasi Taman Wisata Alam Tangkoko memberi dampak yang sangat besae bagi warga sekitar.

Penulis: Finneke Wolajan | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/FINNEKE WOLAJAN
Suasana sarasehan 

Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Kehadiran kawasan konservasi Taman Wisata Alam Tangkoko memberi dampak yang sangat besae bagi warga sekitar.

Aspek sosial, ekonomi dan pendidikan warga meningkat karena kawasan ini.

Pemukiman warga di Kelurahan Batuputih Bawah dan Taman Wisata Alam Tangkoko hanya dipisahkan oleh sungai kecil. Interaksi antara masyarakat dan hutan di kawasan ini sangat dekat.

Kawanan Macaca nigra atau Monyet Hitam Sulawesi sering mendatangi pemukiman warga Kelurahan Batuputih Bawah ini. Sudah hal yang biasa ketika kawanan Yaki masuk ke pemukiman warga dan mengobrak-abrik barang-barang warga.

Namun, para Yaki ini tetap aman karena kesadaran masyarakat sekitar kawasan konservasi sudah tinggi. Hal yang harus mereka lakukan ketika demikian adalah mengusir para Yaki. Bukan memberi makan dan lainnya, hanya mengusir saja.

Sekretaris Kelurahan Batuputih Bawah, Alfrets Huria, bersyukur bahwa warganya sudah memiliki kesadaran yang tinggi akan konservasi. Apalagi dengan berbagai kegiatan di Cagar Alam Tangkoko.

Masyarakat makin teredukasi dan makin sadar untuk turun menjalan alam yang ada.

Ia mengakui, memang ada masyarakat yang masih menyimpang pada aturan-aturan dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara bersama NGO lainnya yang ada di kawasan ini.

Namun dari berbagai kegiatan dan edukasi, pihaknya terus memberi kesadaran untuk menjaga kawasan ini.

"Pemerintah kelurahan selalu bertanya apakah masih ada yang masuk ke kawasan, mereka bilang tidak. Dan kami bersyukur," ujarnya sarasehan 100 tahun Cagar Alam Tangkoko Batuangus, Rabu (5/3/2019) di Camping Ground TWA Batuputih.

Kegiatan diselenggarakan BKSDA Sulut dan EPASS.

Manfaat kawasan konservasi di masyarakat Kelurahan Batuputih Bawah memang tinggi. Bahkan saat ini sudah ada bermunculan Kelompok Pecinta Alam (KPA).

Kelompok ini turut dalam bersih-bersih sungai, menunjang program menghentikan sampai plastik. Bahkan membuat kerajinan tas untuk Ibu-ibu.

Saat ini kelurahan sudah memberikan surat keputusan untuk pemandu wisata di kawasan TWA ini. Ada beberapa masyarakat yang bahkan telah menjadi pemandu sukses dan membangun tempat penginapan bagi warga.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved