Masa Tanggap Darurat Longsor di Tambang Bakan 14 Hari, Sudah 9 Korban Tewas Ditemukan, 19 Luka-luka
Evakuasi korban penambang emas ilegal yang longsor dan menimbun puluhan penambang di Desa Bakan terus dilakukan oleh tim SAR gabungan
Penulis: Maickel Karundeng | Editor: David_Kusuma
Masa Tanggap Darurat Longsor di Tambang Bakan 14 Hari, Sudah 9 Korban Tewas Ditemukan, 19 Luka-luka
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Evakuasi korban penambang emas ilegal yang longsor dan menimbun puluhan penambang di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Untuk kemudahan akses dalam penanganan darurat, Bupati Bolaang Mongondow telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak (26/2/2019) hingga (11/3/2019).
Evakuasi sulit dilakukan, karena kondisi lubang galian yang sempit membahayakan petugas SAR untuk evakuasi, juga kondisi medan yang berada pada lereng yang terjal.
Kondisi tanah labil dan tidak diketahui berapa banyak lubang yang ada, serta kondisi korban yang diperkirakan juga sudah meninggal di dalam reruntuhan longsor juga menyulitkan evakuasi.
Baca: Pemkab Bolmong Siapkan Lahan Makam Massal Korban Longsor Tambang Bakan
Baca: Alat Berat Bersihkan Lubang Longsor Tambang Bakan, Semoga Hari Ini Ada Korban yang Ditemukan
Baca: 20 Orang Hilang di Tambang Bakan: Ini yang Disiapkan Bupati Yasti
Oleh karena itu evakuasi dilakukan dengan menggunakan alat berat. Aalat berat harus membuat jalan baru menuju titik longsor untuk memudahkan proses evakuasi.
Hingga H+6 (4/2/2019) pagi pukul 07.00 Wita, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi 28 orang, dimana 9 orang meninggal dunia dan 19 orang selamat dalam kondisi luka ringan dan berat.
Tidak ada data yang pasti berapa jumlah korbang yang tertimbun longsor.
Berdasarkan laporan penambang yang selamat dan masyarakat sekitar, jumlah penambang yang saat berkerja di dalam lubang saat penambangan bervariasi.
Ada yang mengatakan 30 orang, 50 orang, 60 orang, bahkan 100 orang karena saat itu banyak yang sedang menambang di lubang besar, sedang di lubang-lubang kecil tidak diketahui.

Hingga saat ini laporan anggota keluarga yang hilang juga terbatas karena banyak penambang yang berasal dari luar.
Pada hari Minggu (03/3/2019), tim SAR gabungan telah berhasil membuka lubang yang tertutup material longsor dengan menggunakan alat berat namun belum bisa mengevakuasi korban yang masih tertimbun material.
Sampai hari Senin (04/03/2019), tim gabungan terus bekerja melakukan evakuasi.
Diharapkan pada hari ini evakuasi korban dapat dilakukan. Tim SAR gabungan dari TRC BPBD Kabupaten Bolmong, Basarnas, SAR Kotamobagu, TNI, Polres Kotamobagu, Polsek Lolayan, DVI Polda Sulut, Koramil Lolayan, Marinir, PMI, Tagana, Satpol PP, SKPD, Rescue JRBM, relawan dan masyarakat setempat terus melakukan evakuasi.
Evakuasi dengan alat berat dilakukan hati-hati agar tidak terjadi longsor susulan. Basarnas mengkoordinir tim SAR gabungan untuk evakuasi korban.