Real Madrid vs Barcelona: Saatnya Balas Dendam
Kekalahan 0-3 dari Barcelona pada leg kedua semifinal Copa del Rey, Kamis (28/2) dini hari lalu jelas sangat mengecewakan para penggawa Madrid
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kekalahan 0-3 dari Barcelona pada leg kedua semifinal Copa del Rey, Kamis (28/2) dini hari lalu jelas sangat mengecewakan para penggawa Real Madrid. Bagaimana tidak, ini kali kedua secara beruntun mereka dipermalukan tiga gol tanpa balas oleh musuh bebuyutannya itu pada duel El Clasico di Bernabeu. Dalam pertemuan sebelumnya, Los Blancos juga dipaksa menyerah 0-3 di hadapan pendukung sendiri pada Desember 2017 silam.
Saking menyakitkannya kekalahan kali ini, bek muda Los Blancos, Sergio Reguilon, sampai menangis tersedu-sedu. Dalam sebuah video yang beredar seusai pertandingan tampak pemain berusia 22 tahun itu menutupi wajahnya sambik menangi.
Lucas Vazquez sampai harus menenangkan rekan setimnya itu sambil menuntunnya itu keluar lapangan. ”Saya telah banyak belajar dari ini [kegagalan] ketika saya masih kecil di klub yang sama, jika Anda terjatuh, Anda harus bangkit,” ucap Reguilon seperti dilansir Marca.
Kekalahan di laga El Clasico edisi ke 241 itu makin terasa menyakitkan setelah fans Blaugrana mengolok-olok kubu Los Blancos di akhir pertandingan. AS melansir AS, sekitar 200 orang pendukung Barcelona kompak meneriakkan nama Cristiano Ronaldo sebagai bentuk sindiran pada Real Madrid yang tak mampu mencetak gol ke gawang tim kesayangan mereka. ”Di mana CR7?” ujar mereka mengolok-olok Real Madrid.
Meski demikian, Madrid tak punya waktu lama untuk bersedih. Sebab, mereka harus kembali bersiap menghadapi lawan yang sama pada akhir pekan ini. Masih di tempat yang sama pula, di Santiago Bernabeu, kedua tim akan kembali berduel di pekan ke-26 LaLiga, Minggu (3/3) dini hari.
Ini menjadi kesempatan emas bagi Madrid untuk balas dendam. ”Kami akan memfokuskan energi pada pertandingan selanjutnya melawan Barcelona,” kata juru taktik Madrid, Santiago Solari seperti dikutip dari laman resmi klub, Jumat (1/3).
Selain balas dendam, ini juga menjadi kesempatan bagi Madrid untuk menghidupkan kembali asa juara. Bila kalah, mereka harus melupakan trofi juara LaLiga karena selisih poin dengan Barcelona akan makin membesar jadi 12 angka.
Sementara bagi Solari, ini bisa jadi kesempatan untuk mengamankan posisinya sebagai entrenador Los Blancos. Sebagai klub besar, Madrid selalu menilai pelatihnya berdasarkan perolehan trofi. Namun, di sisi lain, ada gengsi dari Barcelona yang harus dipertahankan.
Solari ditunjuk sebagai pelatih sesaat setelah Julen Lopetegui menelan kekalahan dari Barcelona. Artinya, jika Madrid-nya Solari masih juga dihajar Barcelona, posisinya jelas tidak aman.
”Jika Madrid kalah dari Barcelona lagi, saya tidak berpikir Solari akan langsung dipecat setelahnya, tapi itu jelas akan mengisyaratkan perubahan di musim panas nanti,” kata Gabriele Marcotti, jurnalis sepak bola kawakan Spanyol kepada ESPN FC. ”Anda pasti ingat bahwa Madrid hanya satu kali menjuarai liga di bawah Zidane dan mereka secara umum belum pernah mengungguli Barca di kompetisi domestik, hanya sukses di Liga Champions.”
Solari sendiri mengaku sudah mengetahui titik terlemah timnya, yakni sektor depan yang kerap membuang-buang peluang. Saat kalah di laga sebelumnya, Madrid menciptakan banyak sekali peluang dan mendominasi permainan. Namun gol yang dicari tak kunjung datang. Justru mereka kebobolan pada peluang emas pertama Barcelona. ”Kami harus melanjutkan sebagaimana yang telah kami lakukan dan menciptakan lebih banyak peluang untuk menang,” kata Solari.
Live On
beIN Sports 2 & SCTV
Minggu (3/3) Pukul 02:45 WIB/03:45 WITA
===========