Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pasca Longsor Tambang Bakan, Amrin Simbala Sempat Dengar Suara Anaknya Minta Tolong Diselamatkan

Sejak terjadinya longsor di PETI Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Selasa (26/02/2019) malam lalu

Penulis: Maickel Karundeng | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Maickel karundeng
Amrin Simbala 

Amrin Simbala Masih Sempat Dengar Suara Anaknya Minta Tolong Diselamatkan

TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Sejak terjadinya longsor di PETI Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Selasa (26/02/2019) malam lalu, masih banyak anggota keluarga para korban mencari dan berharap orang yang mereka sayangi bisa selamat.

Amrin Simbala warga Desa Bilalang ialah satu di antaranya, keluarga korban yang berharap anaknya, Kadri Simbala (39) bisa selamat.

Amrin berkata sejak hari Rabu (27/2), dirinya mencoba masuk lubang tambang yang tertimbun, namun tidak bisa.

Hari itu dia mendengar ada suara dari balik reruntuhan yang berteriak minta air. Dari suaranya, Amrin yakin itu Kadri, anaknya yang tertimbun longsor.

"Saya terakhir berkomunikasi di lubang tambang dengan Kadri, Ia meminta saya untuk diselamatkan," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Baca: Kisah Rusdi Tulong, Korban Longsor di Lubang Tambang Bakan Selama 21 Jam: Saya Terus Berzikir

Baca: Pasca-Longsor di Tambang Bakan, Pemkab Bolmong Dorong Penambang Buat Surat ke Gubernur Sulut

Walaupun usia Bapak Amrin tak muda lagi, Ia berusaha menerobos lokasi kejadian yang sangat ekstrem.

Mengetahui anaknya masih hidup, Amrin sempat mendesak tim SAR gabungan dan Kapolres Kotamobagu bersama warga untuk memaksimalkan upaya evakuasi, agar anaknya secepatnya bisa diselamatkan.

Sayangnya, pencarian tidak memungkinkan lagi dilakukan dengan menggunakan peralatan manual sebab kondisi bebatuan di dalam lubang yang labil bekas reruntuhan sangat berisiko dan membahayakan jiwa tim yang masuk.

Proses evakuasi terhadap para korban longsor di Tambang Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus berjalan, Kamis (27/02/2019).
Proses evakuasi terhadap para korban longsor di Tambang Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus berjalan, Kamis (27/02/2019). (Tribun manado / Maickel karundeng)

Hari kedua pencarian, Kamis (28/2), pagi Amrin kembali nekat masuk ke dalam goa tambang yang runtuh.

“Saya coba panggil. Tapi tidak ada lagi suara,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Ia berkata hari ini juga akan ke lokasi untuk mencari informasi tentang putranya yang sudah menikah dan memiliki 2 orang anak ini.

"Saya berharap mereka bisa ditemukan walaupun menggunakan alat berat saat evakuasi," harap Bapak Amrin.

Dengan semangat dan harapan besar Amrin, semoga para korban bisa ditemukan dibalik reruntuhan material batuan.

Menuju lokasi kejadian sangatlah berbahaya, perlu kekuatan fisik dan stamina serta mental untuk bisa menembus lokasi PETI tersebut. 

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV

Follow juga akun instagram tribunmanado

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved