Begini Nasib Tiga Anak yang Ditelantarkan Orangtua di Manado
Anak adalah anugerah terindah. Tapi lain cerita bagi Velin Pontoh (13), Zivilia Anggraini Taib (6), Amelia Pontoh (1 tahun 9 bulan).
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Anak adalah anugerah terindah. Tapi lain cerita bagi Velin Pontoh (13), Zivilia Anggraini Taib (6), Amelia Pontoh (1 tahun 9 bulan).
Tiga bocah perempuan yang tinggal di Lingkungan II, Kelurahan Tuminting, Kecamatan Tuminting, Manado, ini diduga ditelantarkan orangtua. Begini ceritanya. Pemandangan mengharukan nampak di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Sulut begitu Velin dan Zivilia tiba, Jumat (1/3/2019) sore.
Velin langsung menuntun adiknya ke kamar mandi menuruti anjuran petugas PPA. Dia kemudian memandikan adiknya. Setelah mengganti baju sang adik, barulah ia mandi. "Saya sudah terbiasa melakukan ini," kata dia.
Sehabis mandi, keduanya disodori makanan. Velin memandang makanan itu. Maklum selama seminggu ditinggal ibunya, ia membeli beras serta rempah, lantas memasak sendiri.
Sedang Taib awalnya malu. Namun, menu nasi dimakan habis, perkedel masih tersisa. Velin terlebih dahulu membiarkan sang adik makan, kemudian ia mengikuti.
Setelah itu, keduanya diminta bermain.
Namun kedua bocah itu terlampau lelah hingga dituntun ke tempat tidur. Velin lantas menidurkan adiknya.
Setelah itu ia coba tidur. Selama ditinggal
sang ibu, Velin mengaku tidurnya sering terganggu.
"Saya musti jaga adik yang selalu nangis," kata dia.
Sejumlah pihak yang datang ke tempat itu untuk mengunjungi dua bocah itu menilai keduanya nampak lebih dewasa dari usianya. "Mungkin karena pengalaman hidup keduanya yang berat membuat mereka seperti dewasa terlalu cepat, lihat saja mereka tak mau bermain seperti bocah seusianya," kata seorang staf.
Velin, Zivilia serta Amelia Pontoh (1 tahun 9 bulan), tiga bocah asal Kelurahan Tumumpa yang ditinggalkan orangtya di tempat kos punya tiga saudara lain.
Sebut Velin, mereka bertiga lahir dari ayah yang berlainan.
"Ada yang di Manado, ada pula yang di Papua," kata dia.
Sebut dia, tiga saudaranya itu dalam keadaan baik.
"Mereka ada yang mengurusnya, " kata dia.
Ia mengaku selalu berhubungan baik dengan mereka.
Dikatakannya, ia, Zivilia serta Amelia memiliki ayah yang berbeda.
Kepala Dinas P3Anak, Ester Mamangkey langsung mendatangi RSAD Wolter Monginsidi, ketika mendapat berita Amelia yang baru berusia 1 tahun 9 bulan, dirawat karena sakit panas.
Mereka di tinggal ibunya di rumah kontrakan yang terletak di lorong pos kamling Jalan Cumi-cumi.
Mamangkey, kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (1/3/2019) mengatakan pihaknya, akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk pembuatan kartu sehat yang selanjutnya ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Manado.
"Kami akan memfasilitasi sepenuhnya, karena mereka tidak ada orangtuanya, hanya ada tantenya yang tidak tahu dimana KK (Kartu Keluarga) mereka," ujarnya. Tambahnya, KK itu akan dipergunakan untuk membuat Kartu Indonesia Sehat (KIS) di BPJS.
"Jadi kami akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dalam pembuatan KK, dan Dinas Kesehatan untuk pembuatan KIS-nya," ujarnya