Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Soal Hoaks Tidak Ada Lagi Azan di Karawang, Luhut: Ngarang Itu, Fitnah-fitnah lagi gitu aja!

Luhut Binsar Pandjaitan menilai kampanye hitam 'Jika Jokowi Terpilih Lagi, Tidak Ada Lagi Azan' di Karawang adalah kepanikan dari paslon nomor 2

Editor: Rhendi Umar
TRIBUN MEDAN
Terkait 500 Kolonel Nanggur, Ternyata Luhut yang Bisik ke Jokowi soal Perwira TNI Masuk Kementerian 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Luhut Binsar Pandjaitan menilai kampanye hitam 'Jika Jokowi Terpilih Lagi, Tidak Ada Lagi Azan' di Karawang sebagai bentuk kepanikan dari tim pendukung capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno (Prabowo-Sandi).

"Ya ngarang itu, fitnah-fitnah lagi gitu aja!," terang Luhut sebagai Ketua Dewan Pembina Bravo 5 usai deklarasi dan pelantikan pengurus Bravo 5 Solo Raya untuk mendukung capres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf di gedung Bathari, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Senin (25/2/2019).

Menurut Luhut yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu menjelaskan, bahwa video yang viral tentang 'Jika Jokowi Terpilih Lagi, Tidak Ada Lagi Azan' di Karawang adalah bentuk kepanikan pendukung Prabowo-Sandi.

"Ya fitnah karena kepanikan, ya jadinya fitnah terus," kata dia.

Baca: Sosialisasi ke Pasar 23 Maret, Kepala Disperdagkop UKM Kotamobagu Bawa Tim Gabungan

Baca: Adriana Dondokambey: Jadikan Pemilu Momen Menyatukan Rakyat

Dia menjelaskan, seharusnya orang-orang yang menebar fitnah tersebut belajar langsung dari sosok ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo sebagai muslim yang baik.

"Tadi lihatlah Bu Noto (Sudjiatmi Notomiharjo), itu kan seorang Muslim yang baik, anda lihat penampilan beliau," jelasnya.

"Tapi -biar ajalah kita tidak terlalu pusing," tuturnya menegaskan.

Dia juga meminta media untuk adil memberitakan yang benar, termasuk bentuk kampanye hitam yang terjadi Karawang sehingga videonya viral.

"Itu kan gak bagus, kalau kita tidak pernah melakukan seperti itu," ucapnya.

"Tidak ada fitnah-fitnah dari kubu kami," ungkap dia menekankan.

Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, video tersebut viral setelah salah satunya diunggah akun Instagram indozone.id.

Dalam video tersebut tampak dua perempuan yang tengah berbicara kepada salah seorang penghuni rumah dalam bahasa Sunda. Diduga hal itu untuk memengaruhi warga agar tidak memilih Jokowi pada Pilpres mendatang.

"Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tiyung. Awewe jeung awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin (Tidak ada lagi suara azan, tidak ada lagi yang make kerudung. Perempuan sama perempuan boleh menikah, laki-laki sama laki-laki boleh menikah," kata wanita dalam video tersebut.

Video itu diduga dibuat dan diunggah akun @citrawida5 pada 13 Februari 2019.

Tercatat sebuah alamat rumah di Perumahan Gading Elok 1, Blok 014 Nomor 12A, RT 004 RW 029, Karawang. Sayangnya, saat ini akun tersebut telah dinonaktifkan.

Baca: Manchester United Temukan Darren Fletcher yang Baru Saat Lawan Liverpool

Baca: Dituduh Pencurian Umur, Marinus Wanewar Berada dalam Masalah?

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved