Soal Puisi Neno Warisman, PBNU: Pengandaian Pilpres Sebagai Perang Adalah Kekeliruan
PBNU ingatkan Puasa Neno Warisman Tidak mengandaikan pilpres sebagai perang
TRIBUNMANADO.CO.ID - PBNU ingatkan Neno Warisman tak mengandaikan pilpres sebagai perang. Neno Warisman membaca puisi di acara malam Munajat 212 di Monas. Doa Neno memicu kontroversi di masyarakat. Video Neno viral di medsos.
Ketua PBNU Robikin Emhas mengingatkan Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Neno Warisman untuk tidak mengandaikan pemilihan presiden sebagai perang.
"Pengandaikan pilpres sebagai perang adalah kekeliruan. Pilpres hanya kontestasi lima tahunan," kata Robikin melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Robikin menanggapi puisi Munajat 212 yang dibacakan Neno pada malam Munajat 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2).
Puisi yang Neno kontroversial pada penggalan berikut ini:
"Namun, kami mohon jangan serahkan kami kepada mereka yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak, cucu kami dan jangan, jangan kau tinggalkan kami dan menangkan kami.
Karena jika engkau tidak menangkan kami, (kami) khawatir Ya Allah, kami khawatir Ya Allah, tak ada lagi yang menyembahMu."
Baca: Bahlil Lahadalia Bantah Jokowi Tiru Gaya Pidato Kebangsaan dari Prabowo
Baca: Elektabilitas PDIP Menurun Saat Ahok Bergabung, Direktur IPI: Kesimpulan Terlalu Terburu-buru
Menurut Robikin, sengaja atau tidak sengaja Neno mencoba membawa orang pada peristiwa Perang Badar pada awal sejarah Islam.
Saat itu pasukan muslim yang berjumlah 319 orang bersenjata seadanya berhadapan dengan seribuan musuh bersenjata lengkap yang berusaha mengenyahkan kaum muslimin.
Nabi Muhammad SAW pun berdoa memohon pertolongan Allah agar memenangkan kaum muslimin.
Robikin mengatakan, capres-cawapres peserta Pilpres 2019, Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga, seluruhnya beragama Islam.
"Lalu atas dasar apa kekhawatiran Tuhan tidak ada yang menyembah kalau capres-cawapres yang didukung kalah? Apa selain capres-cawapres yang didukung bukan menyembah Tuhan, Allah SWT?" tukas Robikin.
"Tak usah berusaha mengukur kadar keimanan orang. Apalagi masih terbiasa ukur baju orang lain dengan yang dikenakan sendiri," tambah Robikin.
Baca: Pengakuan Lengkap Tersangka Romi Sepriawan yang Tebas dan Belah Pinggang Istrinya untuk Ambil Bayi
Baca: Terungkap Fakta Lain Mahasiswa Loncat dari Gedung Transmart 40 Meter, Ada Kaitannya dengan Polwan?
Menurut Robikin, berdoa merupakan bagian dari cara membangun hubungan baik dengan Allah SWT.
Islam memberi panduan tata cara berdoa, yang antara lain dengan adab yang baik, dengan penuh sopan santun serta tidak memanipulasi fakta.