Berita Manado
Soal Kasus Siswi SMA di Manado Diperkosa Penjaga Sekolah, Satgas PPA Sulut Beri Bantuan Hukum Gratis
Korban akan diberikan pelayanan pemeriksaan phiskolog agar tidak terganggu kejiwaannya.
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Alexander Pattyranie
Soal Kasus Siswi SMA di Manado Diperkosa Penjaga Sekolah, Satgas PPA Sulut Beri Bantuan Hukum Gratis
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Advokat Eka Tindangen SH, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Pemrov Sulut, bakal terus mengawal kasus pemerkosaan terhadap siswi SMA oleh penjaga sekolah inisial MAN (39).
Hal itu ia sampaikan ketika dikonfirmasi wartawan tribunmanado.co.id via pesan instan WhatsApp, Jumat (22/02/2019).
"Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Pemprov Sulut, pasti mengawal kasus pemerkosaan ini sampai putusan hakim," ungkapnya.
Ditambahkannya, korban akan diberikan pelayanan pemeriksaan phiskolog agar tidak terganggu kejiwaannya.
"Korban kan sudah lama memendam kejadian ini, apalagi siswi SMA ini sempat diancam oleh tersangka akan mempublikasikan film aksi perkosanya saat korban pingsan," ungkapnya.
Tindangen juga menegaskan, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) yang dibentuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemprov Sulut mengimbau kepada masyarakat untuk jangan malu melaporkan anaknya yang mengalami kekerasan seksual.
"Jangan menganggap Aib dan jangan menganggap akan membayar. Pelayanan kami dari Satgas PPA Pemprov Sulut Gratis dari Bantuan Hukum oleh Advokat dan Bantuan penanganan Medis dari Dokter hingga Phiskolog, tidak ada punggutan biayanya sama sekali," bebernya.
Kronologi Siswi SMA di Manado Diperkosa Penjaga Sekolah
Tersangka melampiaskan nafsu bejatnya di rumah kosong yang berada di sekitar sekolah.
"Satu tahun sempat bungkam akhirnya terungkap setelah korban menceritakan kejadian ini kepada wali kelas dan orangtuanya," ujar Advokat Eka Tindangen SH saat diwawancarai Tribun Manado, Kamis (21/2/2019).
Satgas PPPA-RI Sulut ini melanjutkan, awalnya korban meminta air putih kepada terduga pelaku, tak lama kemudian terduga datang memberikan air putih.
Setelah korban meminum air tersebut korban merasa pusing dan tidak sadarkan diri.
"Terduga pelaku memberikan air putih yang sudah dilarutkan cairan agar korban bisa tertidur," kata Eka.
Setelah tertidur, terduga pelaku kemudian membawa korban ke rumah kosong.