Sulut Maju
3 Tahun Kepemimpinan OD-SK: Ini Keinginan Olly yang Belum Terwujud
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Sulawesi Utara telah jadi kekuatan baru ekonomi di timur Indonesia! Kurun 3 tahun memimpin, Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) telah membukukan investasi Rp 26,4 triliun.
Tahun 2016, investasi di Bumi Nyiur Melambai hanya Rp 4,5 triliun. Naik di 2017 menjadi Rp 7,9 triliun. Di 2018, melonjak hampir 2 kali lipat, Rp 14 triliun lebih, rekor tertinggi investasi di Sulut.
Sektor infrastruktur, OD-SK mampu membangun Jalan Tol Manado-Bitung, jalan tol pertama di Sulut. Kemudian Waduk Kuwil-Kawangkoan, Waduk Lolak, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan KEK Pariwisata Likupang Minahasa Utara.
Tak kalah strategis, hadirnya megaproyek Palapa Ring, pembangunan jaringan seluler (kabel optik) di Nusa Utara, Jalan Ring Road III, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ilo Ilo dan Jalan Bandara Sam Ratulangi-Likupang untuk menunjang KEK Pariwisata.
Dunia pariwisata Sulut jadi primadona pemerintahan OD-SK. Terobosan di bidang pariwisata berhasil memacu pertumbuhan ekonomi Sulut, meski beberapa sektor lain sedang lesu.
Prestasi paling mencuat 3 tahun kepemimpinan OD-SK, yakni pertumbuhan kunjungan wisatasan asing di Bumi Nyiur Melambai. Data menunjukan tahun 2016, Sulut kedatangan 40.624 wisman. Meningkat pesat 100 persen lebih di tahun 2017 sebesar 86.976 turis. Naik lebih pesat di 2018, sebanyak 124.830 wisman.
Gubernur Olly menargetkan di 2019, kunjungan wistawan asing akan lebih tinggi lagi bisa mencapai 150.000 wisman. Pariwisata memberikan multiplayer efek bagi Sulut. "Saya harapkan masyarakat menjadi penerima manfaat dari turisme, semua lini bisa merasakan," ujar dia.
"Target kita mendorong usaha kecil menengah (UKM) akan berkembang sehingga menambah lapangan pekerjaan," kata dia. Turis menghabiskan minimal rata-rata Rp 6 juta, jika dikalikan maka ada perputaran uang triliunan dari turis ini.
Olly mengatakan, satu di antara sektor UKM yang bisa dimasuki, yakni oleh-oleh. UKM bisa memproduksi oleh-oleh yang unik dan khas. Pariwisata tetap menjadi andalan pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, setelah sektor perkebunan mengalami penurunan. "Seiring pertumbuhan turis, UKM harus imbangi, kalau tidak maka akan terlambat merespons ini," kata dia.
Nyatanya meski sektor lain mengalami penurunan, perekononian Sulut tetap meningkat selang 3 tahun OD-SK dengan mengandalkan pariwisata.
Pada 2016, ekonomi Sulut tumbuh 6,17 persen, 2017 tumbuh lagi hingga 6,32 persen, di 2018 diprediksi angka pertumbuhan ekonomi mencapai 6,6 persen.
Turis Cina masih mendominasi kunjungan wisman. Pada 2018, menurut data Imigrasi Manado, turis Cina yang masuk melalui Bandara Samrat mencapai 107.075 atau meningkat 69 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017. Sedangkan data terkini di tahun 2019, periode 1 Januari hingga 5 Februari, jumlah turis asing yang tiba di Manado sudah mencapai hampir 20 ribu orang.
Satu di antara strategi jitu Olly dengan merintis penerbangan langsung dari Cina. Sudah ada 8 rute dari Cina yang berhasil dirintis sejak Olly menjabat. Di 2019, rute penerbangan kian bertambah 4 kota di Cina dilayani maskapai Lion Air, yakni Changsa Huanghua, Tianjin, Guangzhou Baiyun dan Shanghai Ludong.
Kemudian Sriwijaya Air baru melayani rute dari Hanzhou. Menyusul kemudian rute Kinabalu (Malaysia) oleh Malindo Air. Davao (Filipina) ikut dijajal untuk menambah kunjungan wisatawan.
"Rute penerbangan yang membawa para wisman ini menjadikan sektor pariwisata tetap menjadi andalan Pemprov Sulut sebagai penggerak ekonomi daerah," kata Gubernur.
Olly mengakui, Presiden Joko Widodo begitu peduli dengan pembangunan di Sulut. Pemerataan pembangunan dengan slogan membangun dari pinggiran memang direalisasikan. "Saya berterima kasih kepada Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla. Ini bukan kampanye. Ini kenyataan di lapangan," kata Olly.
Dia menjelaskan, realisasi Tol Manado-Bitung sudah 80 persen lebih. Untuk Bendungan Lolak dengan nilai kontrak Rp 830 miliar, realisasi fisik sampai 2018 sebesar 60 persen. Ditargetkan selesai pada 2019 ini. Sedangkan Bendungan Kuwil dengan nilai kontrak Rp 1,5 triliun, realisasi fisik sampai 2018 sebesar 36,5 persen. Ditargetkan selesai pada tahun 2019.
Ada juga pemeliharaan jaringan irigasi sepanjang 125 kilometer dan tanggul penahan banjir sepanjang 500 meter. Daerah irigasi wewenang Provinsi Sulut terdiri dari 12 daerah seluas 18.302 hektare. Penanganan daerah irigasi luas fungsional 69,22 persen.
Pemeliharaan ruas jalan sepanjang 660,30 km atau mencapai 71,25 persen dari total ruas jalan 926,737 km (Sesuai SK Gubernur No 135 Tahun 2018) yang terdiri dari 61 ruas jalan yang tersebar di Sulut.
Hari ini tanggal 12 Februari 2019 tepat 3 tahun OD-SK memimpin Sulut. Di hari ulang tahun (HUT) ke-3 pemerintahan OD-SK,
Steven mengungkapkan, tak ada perayaan spesial. Hanya peringatan kecil-kecilan saja.
Selama 3 tahun mendampingi Olly, Steven mengungkapkan, banyak akselerasi dicapai. "Sepanjang 3 tahun ini semua aspek bahkan 70 persen melewati target. Ini bukan asal bicara tapi memang terukur," ungkap Wagub di Kantor Gubernur, Senin (11/2/2019).
Malahan, lanjut Wagub, prestasi yang ditelorkan OD-SK sepanjang kepemimpinan sudah melampaui target. Dia meminta untuk tidak cepat puas. "Banyak yang lewat dari capaian itu, tapi lebih baik lagi untuk jajaran Pemprov harus loyalitas, intergitas dan prestasi. Jika itu dilaksanakan saya optimistis tahun ini lebih baik dari tahun lalu dan tahun depan akan lebih baik dari tahun ini," kata Wagub.
Kepala Badan Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Sulut, Henry Kaitjily mengatakan, investasi di Sulut pesat pertama karena faktor komitmen OD-SK. Kedua sinergitas antara pusat dan daerah
"Adanya perpres pelaksanaan berusaha, kemudian dituangkan di lapangan terbentuk formula diladukan komitmen pusat dan daerah menjadi alat meningkatkan investasi," ujar dia.
Komitmen Gubernur contohnya ketika Sulut menelurkan Pergub 5 tahun 2018 soal pelimpahan kewenangan untuk mempercepat perizinan.
Ketika dituangkan di lapangan maka dunia investasi jadi bergairah. Investasi asing cukup gencar di Sulut, namun di 2018 justru penanaman modal dalam negeri yang mendominasi. "Dari Rp 14 triliun, 60 persennya penanaman modal dalam negeri," kata dia.
Ia mengungkapkan, di Sulut sedang bergairah investasi di bidang energi dan perambangan, kemudian infrastruktur juga.
Pertambangan misalnya PT Conch membangun pabrik semen, investasinya mencapai Rp 10 triliun yang dikucur tiap tahun.
Kemudian, investasi di bidang energi seperti solar cell dan geotermal.
Sebenarnya kata Henry jika lebih serius lagi angka investasi bisa lebih tinggi, ini menyangkut pula sinergi antar instansi maupun kabupaten/kota.

Olly ‘Curhat’ soal Peran di Kawasan
Ingin Kukuhkan Sulut Gerbang Pasifik
Tak terasa, Selasa (12/2/2019), genap 3 tahun Olly Dondokambey-Steven Kandouw memimpin di Sulut.
Ekonomi tumbuh positif, kemiskinan menurun, inflasi terjaga, infrastruktur makin maju, pariwisata dan investasi meningkat pesat.
Demikian capaian OD-SK selang 3 tahun menakhodai Bumi Nyiur Melambai. Banyak yang telah dicapai, banyak pula yang masih menjadi ‘pekerjaan rumah’ atau ‘PR’ besar OD-SK ke depan. Berikut wawancara khusus tribunmanado.co.id dengan Gubernur Olly:
Bagaimana tanggapan Bapak atas kinerja pemerintahannya?
Banyak yang sudah dicapai tapi saya tak mau berpuas diri. Saya yakin potensi Sulut jauh lebih besar.
Sulut lari kencang dalam hal pembangunan infrastruktur dan pariwisata, tanggapannya?
Jangan dulu berpuas diri, masih banyak yang permasalahan dalam membangun yang harus diperbaiki dan dilengkapi.
Apa agenda dua tahun di sisa kepemimpinan Bapak dan Wagub?
Saya akan memacu di dua tahun pemerintahan agar semakin banyak kemajuan diraih.
Bagaimana dengan peran Sulut di kawasan regional maupun internasional?
Banyak yang lagi digenjot satu di antaranya peran Sulut sebagai pintu gerbang di kawasan Pasifik semakin kukuh.
Apa yang menjadi cita-cita besar Bapak untuk Sulut nanti?
Rakyat semakin sejahtera dan Sulut semakin hebat.

Andrei: Kita Bisa Rasakan
Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw memuji kinerja OD-SK selang 3 tahun memimpin Sulut. Dari daftar panjang keberhasilan, menurut Andrei, ada dua hal yang paling menonjol, yakni pariwisata dan infrastruktur.
"Pariwisata sangat bagus perkembangannya, bisa kita lihat sendiri turis mancanegara berdatangan ke Sulut," kata dia. Efek keberhasilan di sektor pariwisata berimbas ke sektor lain, misalnya ekonomi jadi meningkat, tercipta lapangan pekerjaan, pengangguran berkurang, dan UMKM bertumbuh.
Begitu juga sektor infrastruktur. "Kita bisa merasakan hasilnya. Infrastruktur berkembang pesat," kata dia.
Pembangunan jalan, waduk dan irigasi belum pernah terbangun sepesat di masa 3 tahun kepemimpinan OD-SK.
Sementara itu, tren angka kemiskinan menurun (lihat grafis). Kemiskinan menurun buah dari program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) yang digagas Gubernur Olly.
Program ODSK itu merupakan program terintegraai mencakup sejumlah bidang. Tak hanya bidang sosial, termasuk ekonomi, pariwisata, infrastruktur, pendidikan, pertanian, perkebunan, perdagangan dan lain sebagainya.
Semua bidang keroyokan untuk menurunkan angka kemiskinan. Fokusnya, mempertajam efesiensi program perlindungan sosial, meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar dan memberdayakan kelompok masyarakat miskin merupakan bagian dari program ODSK.
Program ODSK diakui secara nasional hingga mendapatkan penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik 2018 yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Belanjut program ODSK kembali meraih penghargaan dari Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
Olly-Steven berhasil meraih Adhi Purna Prima Award yang diserahkan di Hotel Sangrila, Jawa Timur, Senin (28/1/2019) malam.
Meskipun telah mendapatkan penghargaan atas keberhasilan menurunkan angka kemiskinan menjadi 7 persen, Olly tetap berupaya menurunkan lagi angka kemiskinan tersebut hingga tinggal 6,7 persen.

Libatkan Industri
Berbasis Masyarakat
Jelly Walansendow, dosen Unika De La Salle menilai, banyak keberhasilan OD-SK dalam bidang pariwisata. Tapi masih banyak yang perlu dibenahi. Dalam pengembangan SDM, OD-SK menempatkan pejabat sesuai dengan kompetensi.
Mereka juga bekerja sama dengan bidang kelembagaan dan kerja sama Kementerian Pariwisata RI dan Dinas Pariwisata Provinsi Sulut dan Kota Manado untuk pelatihan SDM bersertifikasi seperti Asesor Tour Guide, MICE, SPA, dan sebagainya untuk menunjang industri pariwisata. Ada juga pelatihan untuk Stake holder Pariwisata (ASITA, TAS, HPI, ASPI dan lainnya).
Untuk aksesibilitas (infrastruktur atau sarana-prasarana) tergolong baik. Apalagi penetapan KEK Likupang oleh pemerintah pusat yang disambut antusias oleh Pemprov (OD-SK) sebagai upaya memajukan pariwisata daerah didukung oleh kadispar kabupaten dan kota se-Sulut.
Amenitas (amenities) seperti taman, rumah makan, hotel, toko cinderamata dan berbagai fasilitas untuk wisatawan sudah cukup memadai. Namun alangkah baiknya melibatkan industri berbasis masyarakat, agar supaya manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh segelintir pengusaha tetapi juga oleh masyarakat.
Penyadaran dan pelatihan serta pendampingan terus menerus wajib dilakukan kepada masyarakat agar membangkitkan jiwa wirausaha dan tak sepenuhnya bergantung kepada pemerintah.
Untuk attraction atau atraksie, berbagai pemilihan lomba keputrian atau duta wisata yang dilakukan sangat baik. Selain mengasah kemampuan dan kepercayaan diri, mereka mempromosikan produk daerah seperti kain batik daerah.
Tapi sesudah kegiatan berlangsung, para finalis tidak dilibatkan atau diberdayakan secara maksimal. Hanya sebagai penerima tamu kegiatan daerah, padahal mereka bisa dipromosikan untuk direkrut oleh lembaga kedinasan dan menjadi corong promosi wisata daerah.
Para duta bisa juga dirangkul oleh komunitas Gerenasi Muda Pesona Indonesia atau Genpi lewat berbagai kegiatan positif khususnya promosi pariwisata daerah. Genpi Sulut sudah resmi dilantik, sebaiknya upaya sosialisasi kegiatan ditingkatkan terus menerus.
Contohnya melibatkan semua mahasiswa Fakultas Pariwisata (Unika De La Salle, Politeknik Manado, STIPAR, STIEPAR, Unsrat dan Unima) dan kompetensi mereka.
Membentuk jaringan antarmahasiswa pariwisata di bawah naungan Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia.
Khusus di Sulut ada kolaborasi dengan program OD-SK bersama Hermawan Kertajaya, Genpi Sulut untuk promosi pariwisata.
Perlu kesadaran merawat dan menjaga lingkungan dengan membuang sampah di tempat sampah, pisahkan sampah plastik. Itu perlu ditanamkan sejak dini lewat guru PAUD, play grup dan TK. Juga pendidikan karakter dan revolusi mental di segala bidang.
Perbanyak Lapangan Kerja
Kepemimpinan OD-SK genap 3 tahun pada Selasa (12/2/2019). Maria Merry Singkoh, warga Tondano, Kabupaten Minahasa berharap program OD-SK yang tercapai.
Ia sangat mengharapkan Sulut, terlebih khusus Minahasa dapat berkembang di segala aspek, salah satunya di bagian lapangan pekerjaan.
Pasalnya gadis pemilik akun instagram bernama @mariamerrys ini menilai lapangan pekerjaan di Sulut masih kurang dibandingkan dengan jumlah masyarakat.
"Saya berharap agar pengangguran di Sulut bisa lebih ditekan, bahkan lapangan pekerjaan harus diperbanyak agar bisa sedikit angka pengangguran dan angka kemiskinan makin berkurang," ungkap gadis kelahiran Tondano, 23 Desember 1993 ini kepada tribunmanado.co.id, Senin (11/2/2019).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut merilis angka kemiskinan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2018 turun menjadi 7,59 persen.
Data itu merujuk hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2018, sebagai perbandingan Maret 2018 angka kemiskinan ada di angka 7,8 persen.
Penurunan angka kemiskinan tersebut merupakan hasil dari program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) yang digagas Gubernur Sulut, Olly Dondokambey.
Program ODSK itu merupakan program terintegrasi mencakup sejumlah bidang, tak hanya bidang sosial, termasuk ekonomi, pariwisata, infrastruktur, pendidikan, pertanian, perkebunan, perdagangan dan lain sebagainya. (ryo/art/eas/dma)