BP3TKI Beri Kesempatan bagi Perawat Kerja di Jepang, Yuk, Simak Caranya
Calon peserta tidak wajib memiliki kemampuan berbahasa Jepang. Pendaftaran telah dimulai dari tanggal 1 Februari 2019 dan akan ditutup tanggal 31 Mei
TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) membuka lowongan pekerjaan untuk posisi nurse (perawat) dan careworker (perawat lansia) untuk penempatan di Jepang.
Kegiatan ini merupakan program Government to Government (G to G) dalam kerangka Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) Angkatan ke-13 untuk penempatan tahun 2020.
“Program ini dibuka setiap tahunnya oleh BNP2TKI dan selalu mendapatkan respons yang positif dari masyarakat,” ujar Hard F Merentek, Kepala BP3TKI Manado, melalui rilis yang diterima tribunmanado.co.id, Senin (11/2/2019).
Pendaftaran telah dimulai dari tanggal 1 Februari 2019 dan akan ditutup tanggal 31 Mei 2019.
“Pendaftarannya harus dilakukan secara online dengan mengakses website www.g2g.bnp2tki.go.id. Di sana semua prosedur untuk mendaftar telah dijelaskan dengan lengkap mulai dari persyaratan sampai dengan cara upload dokumen,” jelas Hard.
Setiap tahunnya, tersedia kuota sebanyak 330 orang yang akan diterima untuk bekerja di Jepang. Di tahun 2018, sebanyak 329 orang telah diterima bekerja dan saat ini sedang memasuki tahap pelatihan di Jakarta.
“Tahun lalu saja yang mendaftar ada sekitar 1.000 orang. Kami akui bahwa Program G to G Jepang ini adalah salah satu program ‘rimadona’ BNP2TKI karena dari segi penghasilan saja gaji yang ditawarkan bisa mencapai 20 juta rupiah/bulan.
“Legalitasnya pun sudah tidak perlu diragukan lagi, karena peserta langsung terdaftar di pemerintah,” Hard menambahkan.
Mengenai kemampuan berbahasa Jepang, Hard menyebutkan bahwa calon peserta tidak wajib memiliki kemampuan berbahasa Jepang. Ketika sudah lolos tes akan diberikan pelatihan terlebih dahulu di Jakarta selama enam bulan sebelum diberangkatkan ke Jepang.
“Memang di persyaratan diutamakan calon pendaftar sudah memiliki kemampuan berbahasa Jepang namun hal ini tidak wajib, jadi siapa saja yang memang berminat untuk bekerja ke Jepang sebagai nurse maupun careworker kesempatannya masih terbuka lebar,” kata dia.
Di sisi lain, Hard juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak percaya begitu saja setiap tawaran untuk bekerja ke luar negeri dengan iming-iming gaji yang besar.
“Jangan percaya begitu saja, mau dari teman, dari saudara atau calo PMI karena hal ini sarat dengan unsur penipuan dan perdagangan manusia.
“Apalagi untuk program G to G Jepang maupun G to G Korea yang seringkali dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk penipuan dengan memungut sejumlah biaya bahkan sampai puluhan juta.
“Saya tegaskan agar jangan percaya, program ini hanya dibuka oleh BNP2TKI dengan mendaftarkan diri di website kami dan di BP3TKI di seluruh Indonesia.
“Apabila menerima informasi yang meragukan mengenai lowongan pekerjaan ke luar negeri, segera konfirmasi dengan mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja setempat atau dengan mendatangi kantor BP3TKI Manado untuk memastikan keabsahan informasi lowongan pekerjaan tersebut.
“Jangan sampai kita tertipu dengan oknum yang mencoba memanfaat niat mulia kita untuk bekerja ke luar negeri,” Hard menandaskan.