Suami Tersungkur Ditikam Anaknya: Begini Keluh Kesah Ibu Asal Perkamil
Kejahatan melibatkan orang dekat kembali menggegerkan publik Sulawesi Utara. Teranyar, seorang pria di Lingkungan V.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kejahatan melibatkan orang dekat kembali menggegerkan publik Sulawesi Utara. Teranyar, seorang pria di Lingkungan V, Kelurahan Perkamil, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado dihabisi oleh anak tiri, Rabu (6/2/2019) pukul 05.00 Wita.
Motif cuma hal sepele. Pelaku BM alias Boris (21) yang tak terima ditegur, menikam berkali-kali ayah tirinya, Rumbhe Mandak (49), hingga meninggal dunia.
Beberapa kejahatan melibatkan orang dekat langsung ditanggapi Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Kata Gubernur, pihaknya terus mengambil langkah untuk mencegah dan memilimalisir angka kejahatan.
Olly mengatakan, telah meminta kepada polisi untuk menertibkan warung yang menjual minuman keras tanpa izin. "Karena dasar kejahatan itu karena orang sudah mabuk," ujarnya.
Pemprov Sulut bekerja sama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Sulut dan kabupaten-kota untuk menekan angka kejahatan. "Tingkatkan razia. Aparat keamanan agar turun dengan personel lebih lengkap, mendekati pemilu ini," jelasnya.
Pengamat sosial Sulut, Jefry Paat ikut berkomentar. "Peristiwa itu terjadi, biasanya tingkat kesejatateraan dan tingkat pendidikan para pelaku itu di bawah (standar). Sehingga mereka tidak berpikir panjang, hanya berpikir pendek," ujar Paat kepada tribunmanado.co.id, Rabu kemarin.
Kata dia, lihat juga kasus penemuan mayat yang diduga dibunuh. Beberapa peristiwa diduga dilakukan orang yang dekat dengan korban. "Entah itu keluarga atau rekannya, intihnya itu terjadi saat ada masalah. Ada kesempatan dan itu pasti dilakukan oleh orang dekat," kata dia. "Biasanya itu juga dilakukan oleh orang dekat karena emosional sesaat yang muncul tiba-tiba," bebernya.
Peristiwa di Perkamil ini sempat heboh. Rumbhe Mandak dibunuh anak tirinya Boris saat berada di dalam rumah.
Sebelum peristiwa, korban dan pelaku sempat beradu mulut sampai terjadi perkelahian di dalam rumah. Setelah itu pelaku mengambil pisau dapur dan menikam korban beberapa kali.
Kapolsek Tikala AKP Taufiq Arifin, membenarkan adanya peristiwa itu. "Korban mengalami banyak luka tikaman dan saat ini masih akan dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara," ujarnya.
Setelah selesai di-autopsi, jenazah Rumbhe yang meninggal dengan banyak luka tikaman dan tebasan dibawa ke rumah orang tuanya di Kelurahan Perkamil.
Jenazah dikawal ketat Tim Paniki Rimbas I Polresta Manado dan Polsek Tikala.
"Pengawalan ini untuk menjaga situasi yang tidak kita inginkan saja," ujar Kanit Reskrim Polsek Tikala Ipda Iyudi Hartando saa ditemui di depan ruang pemulasaran RS Bhayangkara.
Lance Arifin (55), ibu pelaku yang tidak lain istri korban, sempat melerai perkelahian anak dan sang suami. "Suami saya mengatakan kalau di kamar anak saya keluar asap. Dia marah jangan sampai terjadi kebakaran," ujarnya.
Kata Lance, saat itu, dia merayu korban agar tidak usah marah. Tapi korban pergi ke kamar pelaku dan langsung memarahi pelaku. "Suami saya menendang dinding kamar anak saya, sampai anak saya marah dan buat keributan di dalam rumah," ujarnya.
"Saat itu juga mereka berdua berkelahi. Saya coba melerai mereka, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya perempuan," bebernya.
Tidak lama kemudian, ibu rumah tangga itu melihat anaknya sudah menikam korban. "Saya sudah tidak sempat melihat berapa kali anak saya menikam suami saya. Saya hanya melihat suami saya sudah berlumuran darah dan tergeletak di lantai," jelasnya.
"Saya langsung teriak minta tolong, dan dibantu warga suami saya di bawa ke rumah sakit MMC Paal dua Manado," ungkapnya.