Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Fahri Hamzah Menduga Jokowi Telah Dilucuti Orang Sekitarnya Hingga Bergerak Tanpa Koordinasi

Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR, merupakan sosok kontroversial karena sikapnya yang sering melontaran kritik kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo

Editor: Rhendi Umar
Sriwijaya Post
Fahri Hamzah 

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR, merupakan sosok kontroversial karena sikapnya yang sering melontaran kritik kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terbaru ia menyebut vonis 1,5 tahun terhadap musisi Ahmad Dhani yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,dapat membuat anjlok elektabilitis Jokowi.

Begitu pula akrobat gagal terkait upaya pembebasan narapidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir yang menjalni hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, menjadi bumerang bagi Jokowi.

"Sadar atau tidak, Pak Jokowi telah dilucuti oleh orang-orang di sekitarnya, yang menurut pandangan saya bergerak sendiri-sendiri tanpa koordinasi," ujar alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu, kepada Tribun Network, Selasa (28/1/2019) lalu.

Baca: Valentino Rossi Ganti Pelatih Baru Untuk Kompetisi MotoGP 2019

Baca: Curi Semua Barang dalam Rumah, 8 Bocah di Manado Diamankan Polisi

Baca: Pekan Depan, Penjaga Gawang Abdul Rohim Hijrah ke Persebaya Surabaya

Bagaimana pengetahuan dan pandangan Fahri Hamzah mengenai kondisi terkini di negeri ini dan apa yang akan dilakukukannya ke depan setelah terdepak dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), berikut petikan wawancaranya;

Mengapa Anda sering melontarkan kritik kepada Jokowi dan pemerintah? 

Saya ini sebetulnya begitu ingin membantu Pak Jokowi tapi nggak tahu caranya. Setelah Pilpres 2014, sebagai Sekretaris Harian dari Koalisi Merah Putih (KMP), saya menghadiri rapat di Hambalang (rumah Prabowo) dan dalam rapat itu disepati untuk membantu pemerintahan Jokowi‑JK.

Pak Prabowo mendorong para ketua partai politik pendukungnya untuk menemui Jokowi. Saya sebenarnya ingin membantu Pak Jokowi, namun tidak pernah kesampaian karena ada pihak yang menghalangi. Saya sampai pada kesimpulan, orang‑orang dekat Jokowi tidak terkoordinir. Dalam pandangan saya terlalu banyak hal yang tidak dimengerti oleh Pak Jokowi.

Baca: Proses Naturalisasi Berproses, Fabiano Beltrame Sudah Dirayu Suporter Persib, Persija, Madura United

Baca: Bawaslu Minsel Mulai Tertibkan APK Bermasalah

Baca: Meninggal Dunia saat Hamil, Ini Biografi Saphira Indah Pemeran Uni di Film Eiffel Im in Love

Ia pelan-pelan dilucuti karena orang orang di sekitarnya bikin kontroversi macam‑macam, seperti Tabloid Indonesia Barokah, Yusril ketemu Ba'asyir, kemudian vonis Ahmad Dhani.

Saya juga nggak paham cara beliau memperlakukan parlemen. Pimpinan DPR sudah tiga kali meminta waktu untuk rapat konsultasi, namun tidak pernah direspon.

Menurut Anda apa yang terjadi dalam upaya pembebasan Abu Bakar Ba'asyir dari penjara yang melibatkan Yusril Ihza Mahendra? 

Yusril ngomong ke Presiden, namun yang lain nggak tahu. Presiden dibujuk, oke‑oke saja. Dia (Presiden) nggak tahu skala persoalannya menyangkut Abu Bakar Ba'asyir kan bukan hanya menyangkut Indonesia.

Ini kan soal idelogi dunia, soal fighting against terorism (perang terhadap terorisme). Begitu Presiden melunak soal itu, sontak muncul peertanyaan dan komplain dari mana-mana.

Maksudnya respon dan komplain dari luar negeri?

Dari mana‑mana, bukan hanya luar negeri, dari dalam (dalam negeri) juga banyak. Saya tahu siapa-siapa di dalam (dalam negeri) yang marah dan kecewa terkait upaya pembebasan Abu Bakar Ba'asyir.

Siapa yang kemudian jelek namanya? Ya Pak Jokowi. Itu yang saya bilang orang di sekitar Pak Jowo tidak terkoordinasi, akhirnya mengigit Pak Jokowi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved