Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Butet Menangis saat Pamit Pensiun

Tangisnya tak terbendung. Itulah yang dilakukan pebulutangkis ganda Liliyana Natsir alias Butet dalam acara farewell

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
antara
Pebulutangkis asal Manado Liliyana Natsir. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Tangisnya tak terbendung. Itulah yang dilakukan pebulutangkis ganda Liliyana Natsir alias Butet dalam acara farewell (perpisahan), di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1).

Acara itu dilakukan sebelum Butet melakukan laga terakhir melawan pasangan Zheng Siwei-Huang Yaqiong (China) di ajang Indonesia Masters 2019.

"Ini adalah yang paling berat buat saya. Selama 24 tahun saya berkarier di bulutangkis dan 17 tahun saya jadi pemain nasional. Pelatnas di Cipayung sudah seperti rumah saya sendiri. Ada suka ada duka, ada tangis dan tawa," kata Butet dalam kata sambutannya.

Acara tersebut dihadiri ribuan suporter Indonesia yang memenuhi Istora Senayan. Sejumlah tokoh hadir, antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Ketua Umum PB PBSI, Wiranto.

Tangis Butet tak terbendung saat dirinya mulai menyatakan diri resmi pensiun dari bulutangkis. Beberapa kali ia terlihat terdiam, mengatur napas dan menyeka air matanya dengan selembar tisu.

"Hari ini, 27 Januari 2019, saya menyatakan pensiun sebagai pemain profesional bulutangkis. Saya tidak pernah menyesal jadi atlet bulutangkis. Dunia ini yang membesarkan saya. Dunia ini yang membuat saya bisa memberikan sesuatu untuk bangsa dan negara," ujar Butet.

Tak pelak sejumlah suporter Indonesia tak kuasa menahan air mata dan saling berpelukkan satu sama lain. "Buteeeet, i love you," pekik seorang pria, memecah keheningan dan membuat Istora Senayan kembali bergemuruh.

Acara perpisahan yang berlangsung selama satu jam itu berjalan dengan sangat meriah. Selain kata perpisahan, Sebuah video tentang perjalanan Butet selama berkarier menjadi atlet juga sempat membuat merinding suporter yang hadir, terlebih saat Butet meraih medali emas bersama Tontowi pada Olimpiade 2016.

Setelah itu, Butet kembali ke ruangan atlet untuk mempersiapkan diri jelang laga final Indonesia Masters 2019 kontra Zheng Siwei-Huang Yaqiong. Di pengujung acara, sebuat kaus raksasa berwarna putih bertuliskan 24 tahun ukir prestasi untuk Indonesia #ThankYouButet, mendadak muncul dari belakang layar.

Tak lama kemudian disusul munculnya spanduk besar bertuliskan #ThankYouButet. "Sebagai bentuk rasa terima kasih kita kepada perjuangan Butet, ayo kita tulis #ThankYouButet di media sosial kita masing-masing," ajak pembawa acara kepada suporter Indonesia.

Setelah acara itu, hastag #ThankYouButet benar-benar menjadi populer di Twitter. Banyak yang mengucapkan terima kasih dan ada pula yang menyayangkan kepergian Butet. Mereka nilai Butet masih layak untuk bermain hingga Olimpiade 2020.

Momen terbaik

Menpora Imam Nahrawi mengucapkan terima kasih kepada Butet yang kerap mengharumkan Indonesia di turnamen Internasional, di antaranya Olimpiade 2016.

"Terima kasih atas segala hal yang telah kamu berikan kepada Indonesia. Mulai dari SEA Games, Asian Games, Kejuaraan Dunia, All England, dan yang tak terlupakan Olimpiade 2016," kata Menpora.

Menurutnya, saat itu tradisi emas olimpiade kembali bisa diraih oleh Butet. "Itu menjadi momen terbaik saya sebagai Menpora," sambungnya. Terakhir, Menpora mengatakan bahwa perjuangan Butet akan selalu terkenang dalam sejarah bulutangkis Indonesia, bahkan dunia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved