Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecewa Batal Dibebaskan: Ini Pernyataan Ba'asyir

Putra terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim Ba'asyir mengungkapkan kini ayahnya yang masih

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
AGUS SUSANTO
Abu Bakar Baasyir 

 TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Putra terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim Ba'asyir mengungkapkan kini ayahnya yang masih mendekam di Lapas Gunung SIndur Bogor Jawa Barat, mengalami kekecewaan.

Sebab, pembebasan Ba'asyir makin tidak jelas dan tak kunjung terlaksana. Janji dari penasehat hukum capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra, bahwa Ba'asyir dapat menghirup udara bebas dalam lima hari dengan pembebasan tanpa syarat, juga tidak terbukti.

"Sekarang beliau dan kami keluarga kecewa. Semua persiapan untuk pemulangan harus dibatalkan. Kami sebenarnya sudah meminta untuk pulang hari ini karena minta waktunya lima hari," kata Rochim usai menemui Wakil Ketua DPR Fadi Zon di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/1).

Meski kecewa, lanjut Rochim, Ba'asyir tetap berusaha untuk ikhlas atas semua hal yang terjadi belakangan ini.
Rochim menceritakan, ayahnya terlihat sangat bahagia saat ditemui oleh Yusril di Lapas Gunung Sindur pada Jumat (18/1). Hari itu, Yusril membawa kabar gembira untuk Ba'asyir, bahwa dia akan bebas dalam lima hari.

Apalagi, penawaran yang disampaikan adalah pembebasan tanpa syarat apapun. Bahkan, tidak perlu meneken surat-surat lain. "Ustaz Abu senang, bahkan dia mendoakan Pak Yusril supaya mendapatkan rezeki yang berlimpah karena telah banyak membantu," tuturnya.

Ba'asyir segera membereskan barang-barang yang ada di dalam selnya untuk dipulangkan. Buku-buku yang telah dibacanya selama di dalam penjara pun telah dikemas rapi di dus-dus besar sembari menunggu kepulangannya. Namun, hingga Rabu kemarin, Ba'asyir masih berada di dalam Lapas Gunung Sindur.
"Ya mau bagaimana? Sudah dibereskan semuanya. Di rumah juga sudah persiapan semua," kata dia.

Kuasa Hukum Ba'asyir, Mahendradatta mengatakan bahwa saat Ba'asyir mengetahui apa yang terjadi di luar, pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia itu bertanya kenapa membantunya tidak melalui remisi? Ba'asyir bahkan membandingkan dirinya dengan mantan terpidana kasus Century, Robert Tantular.

"Dia bilang, kenapa tidak remisi saja? Robert Tantular yang hukumannya lebih lama, bisa keluar lebih dulu dengan mendapat remisi yang besar. Itu kata Ustaz Abu," ungkap Mahendradatta.

Dirinya pun kecewa dengan pernyataan sejumlah menteri yang menyatakan Baasyir tidak mau menandatangani surat pernyataan setia pada Pancasila. Kenyataannya, Ba'asyir sejauh ini, tidak pernah disodori surat apapun. "Tidak ada surat yang perlu ditandatangani. Bagaimana bisa dibilang tidak mau kalau ada suratnya saja tidak?" tukasnya.

Pertemuan antara Yusril dengan Ba'asyir ketika itu hanya membicarakan soal pembebasan. Yusril yang datang sebagai penasehat hukum pasangan calon nomor urut 01 baru memberikan penawaran. Di dalam penawaran, tidak ada membahas mengenai tanda tangan surat.

"Kalau nantinya surat itu ditandatangani atau tidak? Ya kami tidak tahu isi hatinya Ustaz Abu," imbuh Mahendradatta.

Ditemui terpisah, Yusril mengatakan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah Presiden Jokowi terkait upaya pembebasan Ba'asyir.

"Yang penting bagi saya apa yang sudah diperintahkan pak presiden sudah saya laksanakan," kata Yusril Ihza Mahendra di acara ulang tahun Megawati Soekarnoputri.
Yusril menjelaskan, pertemuan dengan Ba'asyir merupakan perintah Presiden Jokowi. Ia sudah melaksanakan hal tersebut sebanyak dua kali dengan menyampaikan penawaran pembebasan kepada Ba'asyir.

Selebihnya, kata dia, masih menunggu perintah selanjutnya. Saat ini, posisinya hanya bisa menunggu keputusan dari pemerintah. Alasannya, saat ini terjadi perubahan di internal pemerintah. "Saya laksanakan, ada perubahan di internal pemerintah, saya memahami itu, dan kembali ke pemerintah," jelasnya.
Yusril mengaku setelah pertemuan dengan Ba'asyir untuk kedua kalinya, ia belum sempat bertemu dengan Jokowi lagi.

Namun, ia menyatakan akan melaksanakan jika mendapat arahan lanjutan dari presiden mengenai pembebasan tersebut. "Jadi saya tunggu saja dulu. Sementara ini saya belum bertemu dengan Pak Jokowi," tukas dia. "Saya ditugasi oleh presiden, sampai sini tugas saya sudah selesai," tegasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved