Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PLTP Merah Putih Lahendong Beroperasi, BPPT Gandeng Peneliti Unsrat-Politeknik

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong mulai beroperasi setelah melewati masa uji coba selama 10 bulan

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
ISTIMEWA
Serah terima pemanfaatan PLTP Merah Putih Lahendong dari GFZ Jerman ke BPPT 

PLTP Merah Putih Lahendong Beroperasi, BPPT  Gandeng Peneliti Unsrat-Politeknik Kembangkan Teknologi Panas Bumi Sulut

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO- Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong mulai beroperasi setelah melewati masa uji coba selama 10 bulan.

PLTP skala 500 kiloWatt (kW) itu diserahkan GeoForschungsZentrum (GFZ) German Research Centre for Geosciences ke Badan Pengkajian dan Penerapanan Teknologi (BPPT), Senin (21/1/2019) di Lahendong, Kota Tomohon.

Baca: Sebelum Putuskan Pensiun, Khabib Nurmagomedov Ingin Melawan 3 Petarung Top Ini

Hadir dalam serah terima ini, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Pelaksana Tugas (Plt) BPPT, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, Wali Kota Tomohon Jemmy F. Eman dan jajaran terkait.

Plt Kepala BPPT, Wimpie AN. Aspar  menjelaskan, BPPT bersama  GFZ dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) melakukan riset bersama  dan mengembangkan pembangkit binary cycle pertama di Indonesia tersebut.  

Baca: Kalah dari Arsenal, Marcos Alonso Sebut Kekalahan Konyol Chelsea

Riset bersama ini mengimplementasikan salah satu peran BPPT yaitu melaksanakan alih teknologi PLTP skala kecil.

"Semoga pembangkit ini bermanfaat untuk menghasilkan energi bersih dan terbarukan di Indonesia,” ujar Wimpie.

Baca: Setelah Rekrut Septian David Maulana, PSIS Incar Striker Timnas Filipina Pertajam Lini Depan

Katanya, BPPT memikul tanggung jawab untuk menjadi pionir dalam tataran implementasi teknologi pembangkit listrik bertenaga sumber panas bumi dengan menggunakan teknologi binary cycle.

Alih teknologi PLTP skala kecil ini, sesuai Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2015-2045, dimana riset diarahkan untuk mendukung pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

Baca: Setelah Rekrut Septian David Maulana, PSIS Incar Striker Timnas Filipina Pertajam Lini Depan

Terkait itu, Deputi Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM) BPPT, Eniya L. Dewi menjelaskan, unit teknis yang terlibat langsung dari pihak BPPT adalah Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) yang telah memiliki pengalaman dalam berbagai program kaji terap teknologi EBT

Beroperasinya PLTP Merah Putih Lahendong ini menandakan kesiapan awal BPPT bersama operator dan industri dalam negeri untuk membangun PLTP di seluruh Nusantara yang memiliki sumber energi panas bumi.

Baca: Denny Tewu : Punya Modal Sosial Biaya Politik Relatif Murah

Kata Deniya, TIEM  akan bekerja sama dengan local expertise, yakni peneliti dari Universitas Sam Ratulangi Manado dan Politeknik Negeri Manado

"Kami berharap peneliti dan pakar lokal, bersedia untuk berpartisipasi," katanya.

BPPT urainya, akan memfasilitasi pengembangan dan operasi serta peningkatan kapasitas bagi para peneliti dan mahasiswa yang mempelajari teknologi panas bumi.

Baca: Tiga Nelayan Minsel yang Hilang saat Melaut Sejak Desember 2018 Belum Ditemukan

Tujuannya, para dosen dan mahasiswa  dapat berkontribusi untuk mewujudkan Pusat Unggulan Panas Bumi di Sulawesi Utara.

“Kami berharap bahwa serah terima PLTP Binary Cycle dapat menjadi langkah awal bagi upaya besar memanfaatkan energi panas bumi. Bersama dengan mitra akademik dan industri, untuk dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia kita," katanya.(ndo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved