Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ini Dua Ungkapan Latin Penuh Makna dan Sangat Indah yang Menonjol dari Uskup Suwatan

Ada dua ungkapan latin penuh makna yang menonjol dari pribadi Mgr Josef Suwatan, yakni Credidimus Caritati dan Ad Omne Bonum Semper Paratus

Penulis: | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Uskup Suwatan dan Warga Kawanua dari Manado Saat Acara di Tegal 

Ini Dua Ungkapan Latin Penuh Makna dan Sangat Indah yang Menonjol dari Uskup Suwatan

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada dua ungkapan latin penuh makna dan sangat indah yang menonjol dari pribadi Mgr Josef Suwatan, yakni Credidimus Caritati dan Ad Omne Bonum Semper Paratus.

Itu dikatakan propinsial MSC saat ini Pastor John Luntungan. Ungkapan itu diungkapkannya kepada Tribun Manado.

Yang pertama, Credidimus Caritati (kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita-1 Yohanes 4:16) adalah semboyan atau motto episkopal yang telah dipilih Mgr Josef Suwatan untuk memberi arti dan makna pada pelayanan dan pengembalaannya sebagai uskup.

"Beliau sungguh percaya akan kasih Allah yang sedemikian besar, kasih yang menjadi pedoman hidupnya. Dari motto ini sungguh nampak dan terasa nuansa ke-MSC-annya. Mgr Jos memilih motto Credidimus Caritati karena percaya akan kasih Allah yang memilih Mgr untuk masuk dalam jajaran para uskup, untuk melanjutkan misi keselamatan sebagaimana dulu dilakukan oleh para rasul," ujarnya.

Baca: Ini Cerita Singkat Perjalanan Imamat Uskup Suwatan Sejak Ditahbiskan

Baca: Awal Mula Panggilan Imamat Uskup Suwatan, Cerita Sepotong Kerupuk Udang

"Dan dalam surat pengangkatan sebagai uskup yang ditetapkan tanggal 8 Februari 1990, Santo Yohanes Paulus II mengutip kata-kata Santo Bonifacius yang menjadi bahan refleksi Mgr. Bunyinya jangan sampai kita menjadi anjing-anjing yang kelu atau menjadi penonton-penonton yang bisu, atau orang-orang sewaan yang lari menghadapi serigala, melainkan menjadi gembala-gembala yang bertanggungjawab, penuh keprihatinan menjaga kawanan Kristus, sambil tetap mewartakan kebijaksanaan ilahi, baik bagi yang besar dan maupun yang kecil, baik yang kaya maupun bagi yang miskin," ujarnya.

Yang ketua kata dia ialah "ad omnes opus bonum semper paratus." Setiap tugas yang dipercayakan kepada Mgr Jos, walaupun di luar kehendak pribadi, tetap diterima dan dilaksanakan dalam semangat ad omnes opus bonum semper paratus. Imam yang siap sedia untuk tugas apapun. Imamat bagi Mgr Jos bukan status, pangkat, kedudukan dan kehormatan tapi kesiapsediaan untuk situasi apapun, yang gampang maupun terutama yang sulit-imamat adalah pelayanan dan pemberian diri secara total-all out, tanpa reserve untuk kristus.

Umat Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) Tegal, Jawa Tengah merayakan acara syukur 50 tahun imamat Uskup Emeritus Manado Mgr Josef Suwatan MSC, Minggu (20/1/2019).
Umat Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) Tegal, Jawa Tengah merayakan acara syukur 50 tahun imamat Uskup Emeritus Manado Mgr Josef Suwatan MSC, Minggu (20/1/2019). (Istimewa)

Imam adalah pemimpin, gembala yang mendampingi dan menyelamatkan, yang menghantar umat di tengah situasi yang sulit. Semangat ad omne opus bonum memberi kebebasan hati untuk tidak pilih-pilih pekerjaan, siap seperti Bunda Maria : Fiat mihi secundum verbum tuum: melaksanakan tugas dalam ketaatan seperti kehendak-Nya.

"Mgr Jos Suwatan adalah pribadi yang total dalam peristiwa dan persoalan, juga dalam percakapan serta mempertimbangkan sikap dan katanya. Seorang yang memiliki rasa belaskasih yang besar, yang berpandangan positif tentang sesama, khususnya para imam. Dia selalu mencari pencerahan dan discernment, tidak saja dengan kepandaiannya/intelegensinya tetapi dengan iman dan pergumulan roh dan jiwanya," ujarnya.

Ia mengatakan seperti Bunda Maria dalam Injil saat perayaan 50 tahun Imamat di Tegal Bab 2:1-2, sangat tanggap akan situasi "mereka kehabisan anggur" dan tidak rela bila sukacita keluarga yang berpesta berubah menjadi nestapa yang akan dikenang banyak orang.

Demikian juga kehadiran Mgr Jos menjadi kehadiran yang memancarkan sinar keselamatan Allah. Itulah yang menyukakan hati Allah yakni kehadiran kita menjadi penerus kehadiran belas kasih Allah, suatu saat terang kita memancar dan orang lain akan kembali melihat Allah

"Kita semua, murid-murid Tuhan diundang untuk membantu orang kembali melihat Allah. Tuhan berkata datanglah kepada-Ku kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Belajarlah pada-Ku sebab Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved