Rumah Wakil Ketua KPK Diteror Bom Pipa: Tetangga Dengar Suara Motor Usai Ledakan
Kediaman Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode Muhammad Syarif dilempar bom molotov.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kediaman Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode Muhammad Syarif dilempar bom molotov. Di rumah Laode yang ada di Jalan Kalibata Selatan Nomor 42 C RT 01/03, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, ditemukan sisa bom molotov yang diletakkan orang tak dikenal, Rabu (9/1) dini hari.
Pelaku diduga mendatangi rumah Laode Muhammad Syarif dengan mengendarai sepeda motor. Alasannya, satu akses masuk di Jalan Kalibata Selatan ditutup portal sejak pukul 23.30 WIB yakni akses yang menuju arah Jalan Buncit Raya.
Sementara, akses lainnya yang bisa dilalui kendaraan melalui Jalan Pasar Minggu Raya atau Jalan Kalibata Tengah. Warga sekitar bernama Bakti (48) mengaku, dia mendengar suara ledakan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
"Saya belum tidur. Lagi browsing internet. Tiba-tiba ada suara ledakan," kata Bakti.
Rumah Bakti berada tepat di samping rumah Laode. Saat mendengar ledakan, Bakti sempat berlari ke ruang tamu rumah. Lalu, dia mengintip dari jendela rumahnya ke arah luar, namun keadaan di luar rumah sepi. "Tapi nggak lama kemudian ada suara motor di depan rumah Pak Laode dan melaju ke arah Jalan Pasar Minggu Raya," ujarnya.
Baru pada Rabu pagi, dia melihat ada keramaian di rumah Laode. Puluhan polisi sudah berada di sana untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Ternyata yang saya dengar bom molotov yang dilemparkan ke arah lantai dua rumah Pak Laode," kata Bakti. Bakti mengatakan, biasanya rumah Laode selalu dijaga personel kepolisian. "Kalau malam ada di dalam. Atau mungkin di akses pintu belakang, karena ada gerbang juga yang tembus ke komplek Pomad," ucap Bakti.
Ketua RT 01/RW 03, Makmun Azhari, mengatakan tidak ada pengamanan saat terjadinya ledakan bom molotov di kediaman Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif. "Dulu sih ada, tapi sekarang lagi putus," ucap Makmun. Pria yang mengenakan singlet putih itu juga berujar bahwa kejadian yang menimpa Laode baru sekali saja terjadi. Ia menuturkan, kebanyakan rumah di lingkungan tempat tinggalnya sudah memiliki satpam pribadi.
Ditambah dengan tata letak kawasannya yang terpotong-potong, menyebabkan pengamanan siskamling jaga sulit diterapkan. "Lingkungan saya kan sedikit jadi potong-potong. Jadi kebanyakan satpam pribadi sudah banyak," tuturnya. Makmun menjelaskan, akses untuk menuju rumah Laode juga hanya ada satu. "Kalau jalan akses (dibuka) di Kalibata Selatan. Kalau di Warung Jati sudah ditutup.
Di Komplek Benteng ditutup juga," ujar Makmun. "Jam 12 malam sampai jam 5 pagi baru dibuka. Aksesnya lewat situ doang. Dulu pernah ditutup tapi dibuka lagi karena orang enggak bisa lewat, sehingga dibuka lagi satu di depan," imbuhnya. Polri juga membenarkan adanya ancaman teror bom terhadap rumah Laode. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Pol Argo Yuwono, mengatakan terdapat dua buah bom molotov. "Di kediaman Pak Laode ada bom molotov, botol isi bahan bakar, dua biji dilemparkan," ujar Argo.
"Sekali tidak menyala, utuh, yang (molotov) kedua pecah,"ujarnya.
Teror Bom Pipa
Tidak hanya terjadi di kediaman La Ode Muhammad Syarif, rumah Ketua KPK Agus Rahardjo juga tidak luput dari teror. Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo yang berada di Perumahan Graha Indah RT 4 RW 14, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, diduga diteror bom. Benda yang diduga bom rakitan itu ditemukan di pagar rumah Agus.
Eman, penjaga rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menceritakan pertama kali menemukan benda mencurigakan di pagar rumah majikannya tersebut. "Iya saya yang lihat pertama kali itu (benda mirip bom). Ditaruh dalam keadaan tersangkut dengan posisi menjorok ke dalam garasi pagar rumah," katanya.
Melihat benda mencurigakan, lantas dia berusaha membuka dan melihatnya, ternyata isi tas itu terdapat paralon, paku, kabel, baterai, dan serbuk. "Saya langsung lapor, telpon ke polsek setempat," katanya. Namun, Eman enggan berbicara banyak. Dia langsung bergegas kembali masuk ke dalam rumah Agus Rahardjo.
"Sudah polisi sudah pada datang lagi tangani. Sudah yah Mas, itu sudah saya sampaikan ke kepolisian, segitu aja ya," ujar Eman.