Usai Jaga Ibadah Natal, Dua Wanita Muslim Foto Bersama Pendeta di Dalam Gereja
Terpantau pada Selasa (25/12/2018) petugas bersama umat muslim melakukan penjagaan gereja yang ada disepanjang Desa Tontalete, hingga Makalisung.

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Toleransi antar umat beragama di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus terjaga dan terpelihara.
Kali ini giliran umat muslim yang mengimplementasikan wujud toleransi, bersama aparat kepolisian dan TNI melakukan pengamanan selama jemaat Kristiani beribadah Natal di gedung Gereja.
"Iya, pengamanan ibadah Natal tanggal (25/12/2018) kemarin kali ini melibatkan petugas kepolisian sektor Kema, TNI, pemuda muslim dan aparat desa setempat," kata Kapolsek Kema Iptu HJ Munasir, Kamis (27/12/2018).
Baca: Kebakaran di Lelema Hanguskan Rumah Permanen Dua Lantai, Ada Pasutri yang Ikut Terpanggang
Pihaknya maksimalkan pengamanan perayaan ibadah Natal dan jelang Tahun Baru nanti berjalan lancar tanpa gangguan keamanan.

Terpantau pada Selasa (25/12/2018) petugas gabung bersama umat muslim melakukan penjagaan gereja yang ada disepanjang Desa Tontalete hingga Makalisung, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Baca: 64 Warga Manado di Rehabilitasi BNN Manado - Ungkap Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba di Manado
“Kita ingin memberikan pelayanan kepada warga masyarakat sehingga warga akan merasa aman dan nyaman saat melakukan ibadahnya,” kata Kapolsek.
Secara umum pelaksanaan rangkaian ibadah Natal di wilayah hukum Kema berjalan aman dan kondusif.
Umat muslim yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan (ormas) pemerhati hak rakyat (PHR) ikut memperlihatkan toleransi antar umat beragama, dengan melakukan penjagaan perayaan ibadah Natal di gereja GMIM Eirene Kema 1 wilayah Kema.
Baca: BMKG Sam Ratulangi, Prakiraan Hujan Lokal di Kota Manado
"Ada 13 orang PHR yang kesemuanya muslim melakukan penjagaan perayaan Ibadah Natal umat Kristen bersama apatara TNI - Polri di Desa Tontalete, Kauditan, Kema 1 dan Kema 2," kata seorang personil PHR usai foto bersama dengan pendeta, pelayan khusus syamas penatua dan anggota polsek Kema.
Menurut dua wanita yang berpenampilan hitam-hitam dengan kerudung warna merah, aksi ini merupakan program dari ormas PHR. Disamping itu sebagai umat muslim terus menjaga dan memelihara toleransi antar umat beragama.
Baca: Seorang Nelayan di Tongkaina Ditemukan Meninggal Dalam Kamar Mandi, Dimulutnya Terdapat Darah
Terpantau kedua anggota Ormas PHR bersama petugas polisi dan Panji Yosua PKB jemaat GMIM Eirene Kema berjaga di halte depan gereja.
Baca: Setubuhi Gadis 12 Tahun, Seorang Petani di Tombulu Diamakan Team Paniki Rimbas 1
Usai ibadah mereka tak segan berjabat tangan dengan umat kristen hingga foto bersama pendeta Pdt Janny Rende M.Th wakil sekretaris bidang data dan informasi BPMS GMIM, pelsus syamas dan penatua, badan pekerja majelis jemaat (BPMJ) dan perangkat desa didalam gedung gereja. (crz)
-
Pendeta Victor Boru Berdoa Angka 2020 yang Ditemukan di Hati Ayam Bertanda Baik
-
Umat Muslim di Bolsel Jaga Ibadah Tulude untuk Kaum Nasrani
-
Pendeta Ini Temukan Angka 2020 Terbalik dalam Hati Ayam yang Baru Disembelih
-
Polsek Langowan Bawa Pelaku Kriminal ke Gereja Biar Tobat
-
Adriana Dondokambey Ajak Pendeta Jadi Guru di Sekolah