7 Fakta Gunung Anak Krakatau Sejak Kemunculannya - Pernah Meletus dan Timbulkan Tsunami 40 Meter
Letusan Krakatau saat itu memiliki daya ledak setara 30 ribu kali bom atom sehingga menyebabkan Tsunami setinggi 40 meter
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tsunami yang menerjang kawasan di sekitar Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) disebabkan oleh Gunung Anak Krakatau yang terus melakukan aktivitas vulkanik.
Sejarah mencatat, tsunami yang disebabkan oleh Gunung Anak Krakatau ini bukan pertama kalinya terjadi.
Masyarakat Indonesia tentu mengetahui bagaimana letusan maha dahsyat Krakatau purba pada 26-27 Agustus 1883 yang membuat dunia gelap karena diselimuti abu vulkanik.
Letusan Krakatau saat itu memiliki daya ledak setara 30 ribu kali bom atom sehingga menyebabkan Tsunami setinggi 40 meter yang menerpa kawasan di sekitar Selat Sunda seperti Pandeglang, Serang, hingga Lampung Selatan.
Letusan ini menewaskan sekitar 36 ribu korban jiwa.
Akibat letusan maha dahsyat di tahun 1883 itu, pulau-pulau di Kepulauan Krakatau hampir seluruhnya menghilang, kecuali tiga pulau di selatan.
Baca: Selamat dari Tsunami Banten dan Lampung, Ahok Kecewa Tak Bisa Bantu Ibu dan Anaknya
Pada 11 Juni 1927, Gunung Anak Krakatau mulai muncul akibat adanya kompilasi erupsi dengan magma basa berada di pusat komplek Krakatau. 20 Januari 1930, Gunung Anak Krakatau pun mulai tumbuh.
Baca: Ini Hal Pertama yang Dilakukan Jokowi saat Tiba di Banten Pasca Tsunami
Nah seperti apa sejarah letusan Gunung Anak Krakatau, mari simak infografis berikut ini.






