5 Fakta Unik Pasukan Pertahanan Israel di Luar Kecanggihan Senjata Mereka
ada 1948, saat Israel berada di tengah-tengah Perang Kemerdekaan, pemerintah sementaranya membentuk Tzvah Haganah L'Yisrael.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pada 1948, saat Israel berada di tengah-tengah Perang Kemerdekaan, pemerintah sementaranya membentuk Tzvah Haganah L'Yisrael.
Yakni bahasa Ibrani untuk "Pasukan Pertahanan Israel" (IDF).
Unit-unit tempur bawah tanah dibongkar dan ribuan petani imigran sukarelawan, beberapa dari mereka yang selamat dari Holocaust, direkrut menjadi satu kesatuan militer baru untuk melawan tentara Arab yang menyerang.
Baca: Ini 7 Manfaat Jus Daun Pepaya, Dapat Lawan Kanker hingga Kurangi Efek Kemoterapi
Pada masa berikutnya, perang masih berlangsung, namun IDF telah berevolusi menjadi salah satu pasukan paling elit di dunia.
Berikut adalah 5 fakta unik tentang IDF:
1. Kecerdikan Militer
Saat ini, IDF adalah inovator terkemuka di dunia untuk sistem persenjataan canggih, sementara angkatan udara, pasukan khusus, unit intelijen dan tekniknya telah memelopori kampanye yang dipelajari oleh para ahli taktik militer di seluruh dunia.
2. Fungsi Sosial
David Ben Gurion, Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Israel pertama, biasa mengatakan IDF tidak hanya membela negara, tetapi juga untuk mengintegrasikan dan membangun masyarakat Israel.
Baca: Ini 6 Makanan & Minuman Ini Bisa Menyebabkan Keriput Wajah
Di negara imigran Yahudi dan pengungsi dari seluruh dunia, orang-orang dari semua latar belakang politik, sosial dan ekonomi melakukan layanan militer berdampingan, membentuk ikatan yang benar-benar melampaui divisi normal ini.
3. Egaliter

Israel adalah unik dalam dinas militer yang wajib untuk laki-laki dan perempuan, dan, pada kenyataannya, satu-satunya negara di dunia yang mempertahankan wajib militer bagi perempuan.
Pria melayani selama tiga tahun dan wanita hanya kurang dari dua tahun.
Ada beberapa golongan yang dibebastugaskan dari kewajiban militer ini.
Mereka termasuk yang tidak mampu secara fisik atau psikologis, wanita menikah atau yang memiliki anak, pria religius yang memilih untuk belajar Torah penuh waktu serta wanita relijius yang lebih memilih mengabdi pada komunitas.