Inilah Delapan Provinsi yang Berhak Tampil di Kejurnas 2019
Untuk tempat ketiga tidak ada perubahan karena Jatim dan DKI Jakarta ditetapkan sebagai peraih medali perunggu.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Bert Toar Polli Wakil Ketua bidang teknik dan perwasitan Gabsi menjelaskan Kontingen Sulut menjadi yang terbaik di nomor antar provinsi, dengan bobot medali emas lebih tinggi nilainya dari provinsi Jawa Barat (Jabar) yang juga menggondol dua medali emas.
"Nilai provinsi Sulut lebih tinggi karena meraih nomor utama antar provinsi kelas A," kata Bert dalam pesan tertulisnya.
Pada kejurnas Bridge ke-56 kontingen Sulut berhasil melakukan balas dendam atas Jawa Tengah yang mengalahkan mereka di event yang sama Kejurnas Bridge tahun lalu di Sidoarjo.
Partai final Kejurnas Bridge 2017 di Sidoarjo antara Sulut vs Jateng kembali terulang, melalui pertarungan yang sangat dramtis Jateng harus mengakui keunggulan tim Sulut.
Baca: Tim Bridge Sulut Sabet Dua Emas di Kejurnas
Kedua provinsi baik Jawa Tengah dan Sulut pada babak penyisihan hanya berada di peringkat 4 dan 3. Bahkan Jawa Tengah nyaris tersingkir seandainya DKI Jakarta menang lebih banyak 2 Imp lagi.
Jawa Tengah kalah dari DKI Jakarta dengan 55 imp pada babak penyisihan, andai saja kalah 57 imp maka yang lolos adalah provinsi Jabar.
Pada posisi ini tentu saja DKI Jakarta memilih Jateng di babak semi final karena memiliki carry-over 14 imp.
Dengan demikian Jatim harus bertarung lawan Sulut yang juga mereka kalahkan di babak penyisihan dengan carry over 8,5 imp.

Ternyata hasil akhir berkata lain, Jateng dan Sulut tampil ngotot di semi final dan justru membalikan keadaan sehingga kedua regu menang dan tampil di final.
Untuk tempat ketiga tidak ada perubahan karena Jatim dan DKI Jakarta ditetapkan sebagai peraih medali perunggu.
Pertarungan antara Jateng vs Sulut di final awalnya berlangsung tidak seimbang, Jateng bermain buruk dan ketinggalan sangat banyak di segmen pertama 12-78 imp.
Walaupun menang di segmen kedua tapi memang sulit mengalahkan Sulut yang tampil lebih solid, Sulut juara setelah menang 194-133 imp.
Tim Sulut tampil dengan para pemain Harke Tulenan, Henky Lasut, Eddy Manoppo, Giovani Watulingas, Uyun Musa, Denny Palar, Franky Umboh, Robert R Lempoy,Mario Mambu, Cliff Tangkuman, Jhon Taroreh dan Chris Hombokau.

Sedangkan tim Jateng diperkuang oleh Bert Toar Polii (NPC), Bambang Hartono, Tanudjan Sugiarto, Kamto, Anthony Soebroto, Agus Kustrijanto, Santoso Sie, Dana Oktavian, Anhar Haitani, Seno, Sugeng Prawiro dan Galang.
Dalam pertarungan play-off untuk menentukan satu regu yang akan bertahan di Kelas A, Jabar menaklukan Kalimanta Barat. Dengan demikian Jabar bertahan di Kelas A berasama Sulut, Jateng, DIK dan Jatim tahun depan.