Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Amerika Produsen Senjata Terbesar Dunia dengan Penjualan Capai Rp 3.258 Triliun

Amerika Serikat ( AS) masih melanjutkan dominasinya sebagai produsen senjata utama di seluruh dunia.

Editor: Aldi Ponge
wikia.com
Pesawat tempur F-35 buatan Lockheed Martin Corp 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Amerika Serikat ( AS) masih melanjutkan dominasinya sebagai produsen senjata utama di seluruh dunia.

Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) melansir, AS total menjual senjata senilai 222,6 miliar dollar AS (Rp 3.258 triliun) pada 2017.

Diwartakan Newsweek Senin (10/12/2018), posisi kedua ditempati Rusiadengan total penjualan 37,7 miliar dollar AS, atau Rp 551,9 triliun.

Jumlah tersebut lebih kecil sekitar enam kali lipat dari pabrikan AS. Meski begitu Rusia mencatat peningkatan penjualan 8,5 persen.

Baca: La Nyalla Pernah Sebarkan Isu Jokowi PKI, Kini Keliling Redamn Itu: Tak Usah Ngomongin Prabowo Lagi

Secara total, Kremlin memegang 9,5 persen penjualan senjata dari 100 produsen ternama dunia. Sementara AS di posisi pertama dengan 57 persen.

Peneliti senior SIPRI Siemon Wezeman kepada Radio Free Europe berkata, pabrikan senjata Rusia mendapat peningkatan penjualan sejak 2011.

"Fakta itu sejalan dengan kebijakan Rusia yang menambah anggaran pertahanan untuk melakukan modernisasi militer dan persenjataannya," kata Wezeman.

Selain nomor satu di bidang penjualan senjata, SIPRI menyatakan AS merupakan negara dengan belanja militer terbesar di dunia.

Baca: Cawapres Maruf Amin: Januari Saya Akan Turun ke Daerah

Tahun lalu, pengeluaran Washington di sektor militer mencapai 610 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 8.930 triliun.

Jumlah itu hampir tiga kali lipat dari China di posisi kedua dengan pengeluaran mencapai 228 miliar dollar AS, sekitar Rp 3.337 triliun.

Laporan terbaru SIPRI muncul setelah penjualan senjata AS ke Arab Saudi menuai kritikan buntut krisis kemanusiaan di Yaman dan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Para politisi bipartisan berusaha mencegah Washington menjual senjata ke Saudi dengan menggunakan alasan kepentingan nasional dan penegakan HAM.

Senator Rand Paul mengutarakan penjualan senjata seharusnya sesuai dengan kepentingan nasional AS, bukan uang dan hal lainnya.

"Saya pikir keterlibatan kami dalam perang mengerikan (di Yaman) yang berpotensi melahirkan terorisme baru," ujar Paul dikutip NBC News.

Presiden Donald Trump bersikukuh bahwa Saudi merupakan sekutu yang hebat dan menuturkan penjualan itu berdampak positif bagi ekonomi AS.

TONTOM JUGA:

TAUTAN AWAL: https://internasional.kompas.com/read/2018/12/11/12101191/as-produsen-senjata-terbesar-dunia-dengan-penjualan-rp-3258-triliun

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved