Demi Uji Cinta Suaminya, Wanita Ini Palsukan Penculikan Anaknya, Begini Akhirnya!
Terkadang seorang wanita bisa melakukan apa saja hanya untuk menguji perasaan cinta pasangannya.
Demi Uji Cinta Suaminya, Wanita Ini Palsukan Penculikan Anaknya, Begini Akhirnya!
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkadang seorang wanita bisa melakukan apa saja hanya untuk menguji perasaan cinta pasangannya.
Termasuk cara yang dilakukan oleh wanita ini. Wanita ini adalah seorang ibu memberikan laporan palsu tentang penculikan anaknya.
Melansir dari South China Morning Post pada Selasa (5/12/2018), seorang bocah bernama Huang dilaporkan hilang oleh ibunya sendiri bernama Chen.
Baca: Selama Ini Anda Salah! Ini Cara Tepat Memotong Buah Agar Nutrisinya Tidak Hilang
Baca: Selama 27 Tahun Mobilnya Diparkir di Lantai Atas, Ternyata Pemiliknya Punya Kisah Buruk
Baca: (VIDEO) YouTuber Tertua Dunia dari India Meninggal di Usia 107 Tahun
Menurut pernyataan Polisi di Yueqin, Provinsi Zhejiang China, Chen bertemu dengan putranya sepulang sekolah.
Lalu, dia menyuruhnya menunggu di mobil lain ketika dia mengajukan laporan palsu ke polisi.
Bahkan kasus ini telah menarik perhatian masa karena ada hadiah senilai 500.000 yuan atau sekitar Rp1 milliar, untuk informasi apapun tentang keberadaan anak ini.
Kemudian sebuah poster diluncurkan oleh keluarga, termasuk foto bocah laki-laki ini, deskprisi dan pakaiannya.
Mengatakan dalam poster tersebut bahwa bocah ini terakhir dilihat di dekat sekolahnya, lapor Beijing Youth Daily.

Polisi juga mengumumkan bahwa kasus tersebut adalah prioritas utama, dengan petugas Yueqin dan kota terdekat Wenzhou.
Mereka mendedikasikan sumber daya besar untuk mencari keberadaan anak tersebut.
Akan tetapi, sepanjang pencarian dilakukan, bocah ini diketahui bersembunyi di desa terdekat sementara ibunya Chen terus berpura-pura bekerja sama dengan polisi, untuk mencari anak tersebut.
Alhasil apa yang dilakukan Chen ini akhirnya diketahui sebagai bentuk laporan palsu dan hilangnya anak tersebut dianggap hanya rekaan semata.
Polisi mengatakan, bahwa perilakunya ini telah menggangu tatanan sosial, dan menyia-nyiakan sejumlah besar sumber daya publik dan kepercayaan.
Bahkan saat ditemukan anak tersebut dalam kondisi sehat tanpa terluka fisik dan mental, lapor Zhejiang News.