Natalius Pigai Beri Penjelasan soal KKB di Papua, Begini Kata Ali Ngabalin
Mantan anggota Komnas HAM Natalius Pigaimemberikan penjelasan soal awal mula gerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembak 31 orang diPapua
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan anggota Komnas HAM Natalius Pigai memberikan penjelasan soal awal mula gerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembak 31 orang di Papua.
Hal itu diungkapkan Natalius Pigai saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Sabtu (8/12/2018).
Selain Natalius Pigai, hadir pula Ali Ngabalin selaku Tenaga Ahli Staf Kepresidenan.
Natalius Pigai menjelaskan awal mula KKB berdiri menurut pendapat dirinya.
"Itu bukan baru, dimulai pertama kali ketika dimulai integrasi politik ke dalam Republik Indonesia, pada saat penentuan pendapat rakyat tahun 1969 itu kan proses penentuan pendapat rakyat banyak yang tidak menerima dan sebagian menerima karena yang menerima itu tokoh terdidik pada saat itu yang sudah dipegang oleh Pemerintah Indonesia,".
"Mereka yang menolak proses itu yang menjadi bagian dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) karena imajinasinya keinginannya membentuk sebuah negara bangsa di Papua,".
• 5 Fakta Terbaru terkait Pembantaian Pekerja di Papua, Zona Merah KKB hingga Ancam pada Warga Sipil
"Indikator negara bangsa itu dengan adanya bendera, lagu kebangsaan, lambang, wilayah, jumlah penduduk, karena mereka menolak berintergrasi maka mereka berjuang dengan kontak senjanta yang disebut tentara nasional pembebasan Papua Barat, yang sekarang disebut KKB," kata Natalius Pigai.
Ia menambahkan, hingga kini kelompok tersebut masih eksis dan menjadi kuat.
"Itu dibentuk 1961 sampai sekarang masih eksis dan tidak pernah pecah suaranya tunggal, berarti organisasi itu sudah kuat sebagai salah satu organisasi yang memperjuangkan negara bangsa seperti tempat-tempat yang lain," tambahnya.
Pembawa acara pun menyela perkataan Natalius Pigai yang mengatakan bahwa kelompok itu saat ini telah menjadi kuat dan besar.
"Sebentar Bang, tadi penting pernyataan abang organisasi itu besar dan kuat, tanggapannya bang (Ngabalin)?," tanya pembawa acara.
Ngabalin yang menjadi narasumber dengan video conferencetersebut mengatakan bahwa sesuai data dari kepolisian, kelompok itu kecil dan hanya berjumlah 25 orang.
Baca: Terkait Insiden di Papua, Natalius Pigai: Masyarakat Papua Lebih Dimanusiakan di Zaman SBY
"Kalau data yang resmi yang harus dipegang oleh Republik Indonesia termasuk TV One adalah data dari Kapolri, pernyataan Kapolri menyebutkan kelompok bersenjata itu kecil hanya 25 orang, itu pernyataan resmi," ujarnya.
Peryataan Ngabalin itu langsung disanggah oleh Natalius Pigai.
Menurut Pigai kelompok itu telah diakui secara internasional dan memang bersiap untuk berperang.